Denfest 2019: 247 UMKM Gunakan QRIS | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 29 December 2019 23:14
Arief Wibisono - Bali Tribune
Bali Tribune/Peluncuran QRIS di arena Denpasar Festival 2019

balitribune.co.id | Denpasar - Disela acara pembukaan Denpasar Festival 2019, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali kembali meluncurkan QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard) melalui Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali sebagai suatu standar QR Code sistem pembayaran Indonesia yang digunakan sebagai alat transaksi bagi UMKM yang mengikuti Denpasar Festival 2019 kali ini. 

QRIS efektif diberlakukan mulai 1 Januari 2020, semua yang memiliki QR Code, harus menggunakan QR Code Indonesian Standart begitu disampaikan Kepala KPw BI Bali Trisno Nugroho di Denpasar, Sabtu (28/12/2019). 

Salah satu bank yang digandeng BI di Denfest 2019 yaitu, BPD Bali. Musababnya, lantaran  BPD Bali salah satu bank yang memperoleh izin dari BI dari 26 Bank dan Non Bank untuk menggunakan QRIS. BPD Bali sudah melakukan pilot project beberapa kali dan yang terakhir tanggal 18/12/2019, lalu. 

"Astungkara, BPD Bali nomor dua setelah Bank DKI," ucap Trisno. 

Sebanyak 247 UMKM yang mengikuti Denpasar Festival 2019 untuk sistem pembayarannya menggunakan QRIS dan ini yang pertama di Indonesia. 

"Untungnya menggunakan QRIS, UMKM tidak perlu cemas uangnya akan hilang. Nominalnya pasti, cepat dan praktis prosesnya," tukasnya. 

Sejalan dengan program yang dicanangkan, baik BI ataupun BPD Bali mendorong para UMKM untuk mulai mengenal sistem pembayaran, caranya dengan mulai mengenal dan mengikuti proses perbankan. 

"QRIS ini merupakan salah satu bagian dari inklusi keuangan bagi seluruh UMKM di Bali," imbuhnya. 

Dari total 1,4 juta UMKM di Indonesia, per 23 Desember 2019, tercatat 22.174 UMKM di Bali yang menggunakan QRIS dan terbanyak di Denpasar sekitar 10.109 UMKM, padahal program ini baru akan efektif Januari 2020 mendatang. 

"UMKM di pasar-pasar kita akan dorong untuk menggunakan QRIS termasuk mahasiswa dan pelajar," tandasnya, targetnya kedepan di akhri tahun 2020 sekitar seratus ribuan UMKM sudah menggunakan QRIS.

Tanggapan positif disampaikan juga oleh Direktur Utama BPD Bali, I Nyoman Sudharma yang mendampingi Trisno Nugroho dengan mengatakan, lauching sudah, piloting juga berjalan termasuk QRIS bukan hanya kepada UMKM tetapi bisa juga untuk donasi atau punia kepada Pura dan lainnya bisa dilakukan dengan menggunakan QRIS. 

"Semua yang kita lakukan sebagai antisipasi, karena kedepan akan ada cross border sistem pembayaran. Jadi dengan mulai diberlakukannya QRIS ini tentu akan memudahkan transaksi," sebut Sudharma.

Dirut BPD menyampaikan hingga kini sudah ada 400 UMKM dan 400 Pura di Bali yang telah menggunakan QRIS. 

"Termasuk target kita, seperti yang disampaikan pak Trisno tadi, mahasiswa dan pelajar akan kita sasar," katanya. 

Potensi besar yang digarap melalui QRIS oleh BPD tak bisa dipungkiri, jadi bukan hanya UMKM akan tetapi juga pasar-pasar, tempat-tempat wisata, akomodasi wisata serta sektor-sektor lainnya.

QRIS merupakan salah satu implementasi dari visi sistem pembayaran Indonesia (SPI) 2025 yang memerlukan dukungan inovasi teknologi bagi pengembangan ekonomi dan keuangan digital.