Denpasar Kini Masuk Zona Orange Dengan Tingkat Resiko Sedang | Bali Tribune
Diposting : 25 July 2020 13:20
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
Bali Tribune / Juru Bicara GTPP Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai.

balitribune.co.id | DenpasarPerkembangan kasus Covid-19 di Kota Denpasar masih fluktuatif. Dari data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada Jumat (24/7) tercatat perkembangan kasus yakni kasus positif tercatat 1.195 orang, kasus sembuh sebanyak 854 orang, kasus meninggal dunia sebanyak 14 orang, dan yang masih dalam perawatan sebanyak 327 orang.

Dengan demikian prosentase kesembuhan pasien tercatat 71,46 persen, sehingga wilayah Kota Denpasar dinyatakan sebagai Zona Orange. Perubahan warna zona ini seperti dirilis dari Peta Penanganan Covid 19 GTPP Pusat yang sesuai dengan kreteria dari BNPB.

“Indeks penularan harian juga cenderung menurun, dan kasus sembuh juga terus meningkat, Rt Denpasar saat ini ada pada kisaran 1,06 dengan jumlah tes yang terus digencarkan,” ujar Juru Bicara GTPP Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai pada Jumat (24/7).

Dari angka diatas Dewa Rai menjelaskan bahwa artinya seorang yang positif Covid-19 hanya menularkan virus positif pada satu orang. Bahkan, ada seorang positif Covid-19 yang tidak menularkan virusnya kepada orang lain. Kondisi tersebut berbanding terbalik saat zona merah. Indeks penularan lebih tinggi. Seorang positif Covid-19 bisa menularkan virus kepada satu hingga lebih dari dua orang.

Lebih lanjut Dewa Rai mengatakan indikator zona orange juga didasari angka kematian pasien. Data menyebutkan, jumlah kematian warga positif Covid-19 di Kota denpasar tercatat 14 orang, atau 1,17 persen dari jumlah warga yang terpapar Covid-19, sedangkan pasien yang dirawat tercatat sekitar 27,36 persen. 

Meski sudah zona orange,  masyarakat tidak boleh lengah tetapi justru harus tetap waspada. Sehingga kondisi saat ini bisa perlahan membaik, sehingga masyarakat dapat kembali produktif, walaupun dengan adaptasi kebiasaan baru.

“GTPP covid 19 Kota Denpasar tetap mengimbau masyarakat dan kita semua bahwa protokol kesehatan harus diterapkan secara ketat. Penularan bisa melonjak lagi jika protokol kesehatan tidak dilaksanakan dengan baik. Akibatnya, wilayah akan berubah zona merah kembali. Masyarakat akan sulit beraktivitas bebas. Sebab, ada pembatasan lagi,” imbuhnya.