Denpasar, Bali Tribune
Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar terus berupaya mengembangkan industri kreatif. Namun demikian, selaku leading sector, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar mengaku belum memiliki data terkait kontribusi yang diberikan oleh industri kreatif di wilayah ini.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kadisperindag) Kota Denpasar, Wayan Gatra, Rabu (18/5). "Di negara-negara berkembang, saat ini tiga puluh persen produknya dihasilkan dari sektor kreatif," tuturnya. Gatra yakin, dengan modal seni, budaya, serta kreativitas, kontribusi yang diberikan industri kreatif di Denpasar lebih besar lagi.
Apalagi, kata dia, pemerintah telah memberikan stimulus dalam bentuk kemudahan-kemudahan seperti dalam hal perizinan, sertifikasi, standarisasi kualitas dari produk yang dihasilkan, permodalan, pendampingan, hingga pemasaran. "Ini semua kami berikan agar industri kreatif di Kota Denpasar bisa semakin berkembang,” kata dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan, pada tahun 2016 ini, Pemkot Denpasar menggratiskan sertifikasi bagi pelaku UMKM yang bisa dimanfaatkan industri kreatif. "Pemkot telah berkomitmen memberikan sertifikasi gratis bagi siapa saja yang ingin mendapatkannya. Kami telah bekerjasama dengan beberapa lembaga yang mengeluarkan sertifikasi baik di Jawa maupun di Bali," ujarnya.
Gatra menyebutkan, dari seribu sertifikasi gratis yang disiapkan, sampai saat ini baru sekitar 115 yang telah diverifikasi. “Sebagian besar di bidang pemasaran, operasional, dan pengelolaan usaha,” bebernya. Ia mengungkapkan, langkah ini dilakukan untuk mencapai target 40 ribu enterpreneur yang meliputi berbagai sektor.
"Data yang ada di kami saat ini ada sekitar 4.800-an UMKM yang terdaftar. Di luar itu kami perkirakan ada empat belas ribuan lebih pelaku usaha di Kota Denpasar," ujarnya. Untuk itu, Gatra berharap pelaku UMKM yang ada di Denpasar memanfaatkan kesempatan yang ada. Pasalnya, sertifikasi ini sangat penting dalam menghadapi tantangan ke depan.
Di samping sektor kreatif, kata dia, sektor jasa dan perdagangan juga berkontribusi. “Pperdagangan dan jasa juga berperan signifikan dalam menopang perekonomian kota," sebutnya. Gatra mengungkapkan, belum ada data pasti seberapa jauh sumbangsih kedua sektor itu bagi perkembangan Kota Denpasar. Namun ia menduga sektor jasa masih lebih dominan dibanding sektor perdagangan.