balitribune.co.id | Denpasar - Kota Denpasar didaulat menjadi tuan rumah penyelenggaraan The 45th Executive Committee (Excom) Meeting CityNet Asia Pacific, yang akan digelar pertengahan tahun 2025 mendatang.
Hal ini disampaikan Wakil Sekjen City Net Regional Indonesia, Asia Tobing saat melakukan rapat koordinasi dengan Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana di Kantor Walikota Denpasar, Selasa (21/1).
Pada rapat tersebut, Asia Tobing juga memaparkan, adapun materi yang akan difokuskan pada pertemuan antar beberapa kota di wilayah Asia Pacific itu, yakni Best Practices terkait dengan Sustainable Development Goals (SDGs) Dan Environmental, Social, and Governance (ESG) yang akan diimplementasikan ke dalam program Pemerintah Kota Denpasar.
"Pada penyelenggaraan Excom Meeting tahun ini, kami harapkan Pemkot Denpasar juga akan menggandeng jajaran pendidikan dalam hal ini perguruan tinggi agar dapat mendorong para mahasiswanya untuk ikut berpartisipasi dalam penulisan tentang SDGs. Nantinya, tulisan ini diharapkan akan mampu memberikan kontribusi terhadap pembangunan Kota Denpasar," ungkap Asia Tobing.
Selain itu, pada Excom Meeting tahun 2025 juga akan dilaksanakan berbarengan dengan penganugerahan SDGs Award yang merupakan ajang apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah mendukung pelaksanaan TPB/SDGs di Indonesia.
Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana menyambut baik rencana pelaksanaan kegiatan ini. Pemerintah Kota Denpasar akan mempersiapkan agar pelaksanaan The 45th Excom Meeting CityNet Asia Pacific ini akan berjalan dengan maksimal.
"Mewakili Pemerintah Kota Denpasar dan juga masyarakat Kota Denpasar, kami mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan. Ini merupakan suatu kehormatan bagi Kota Denpasar yang pada tahun 2025 ini didaulat menjadi tuan rumah penyelenggaraan sebuah pertemuan antar kota yang tergabung di CityNet," kata Alit Wiradana.
Dengan terpilihnya Kota Denpasar ini, lanjut Alit Wiradana, sangat membantu dalam mewujudkan identitas Kota Denpasar kedepan, yakni Smart City (Kota Pintar), yang terintegrasi, namun tetap menjunjung nilai nilai kultural. "Pastinya Kota Denpasar akan menjalankan program dan inovasi-inovasi untuk menguatkan identitas kota, apalagi peran ini lebih luas di wilayah Asia Pasifik," ujar Alit Wiradana.