Desa adat Ketewel Gelar Sipeng Adat (Nyepi) | Bali Tribune
Diposting : 21 April 2020 17:04
I Nyoman Astana - Bali Tribune
Bali Tribune / Pembagian sembako sebelum sipeng adat dilaksanakan oleh desa adat Ketewel, Kamis (23/4)

balitribune.co.id | Gianyar - Berbeda dengan sejumlah desa adat lainnya yang memberlakukan pemeriksaan suhu tubuh hingga wajib pemakaian masker,  Desa Adat Ketewel, Sukawati  akan menggelar sipeng (Nyepi). Pelaksanaannya, Kamis (23/4) besok, dimana krama adat setempat diwajibkan menjalani amati lelungan  atau tidak boleh keluar rumah.  Sipeng yang merupakan rangkaian upacara tawur kesanga di desa adat setempat ini, juga diharapkan juga dapat memutus paparan Virus Covid 19. 

Jro Bendesa Ketewel, I Wayan Ari Suthama, mengatakan, Sipeng ini adalah rangkaian upacara Tawur Kesanga di desa adat setempat. Namuan ditegaskan, meskipun kramanya dilarang keluar rumah  pihaknya dipastikan tidak menutup jalan raya. Namun demikian, pihaknya mohon permakluman bagi pengguna jalan yang melintas demkian juga kesadaran semua orang yang tinggal di lingkungan Desa Adat Ketewel. “Nggih, kami memang akan menggelar sipeng pada 23 April 2020 ini. Sipeng ini berkaitan dengan upacara tawur kesanga,” ungkapnya.

Sesuai  dresta (aturan), disebutkan,  Desa Adat Ketewel, tidak menggelar  tawur kesanga pada umumnya atau sehari sebelum Hari Raya Nyepi. Sebab dresta setempat menilai itu adalah uncal balung atau tidak boleh menggelar upacara keagamaan. 

Karena itu, Tawur kesanga di Ketewel, kata dia, dilakukan pada tilem kedasa yang jatuh pada, Rabu (22/4/2020).  Kemudian besoknya sipeng (nyepi). “Seperti Hari Suci Nyepi, sipeng ini kami gelar 24 jam, dimulai dari jam 6 pagi, berakhir jam 6 pagi esoknya. Kami tidak menutup jalan raya. Sipeng ini berlaku untuk krama di wewidangan desa adat kami, “ jelasnya.

Menariknya, menyesuaikan kondisi saat ini, sebelum sipeng, pihak prajuru adat akan memberikan sembako untuk semua KK di Desa Adat Ketewel. Anggrannya bersumber dari pengelelolaan LPD Ketewel, total sembako yang dibagikan 15 ton beras, ribuan telur, 5.000 masker dan disinfektan. “ KK yang mendapatkan bantuan yang bersumber dari dana LPD ini, adalah yang tidak mendapatkan bantuan sembako dari pemerintah. Syukurnya, hingga kini  masyarakatnya terhindar dari virus Cobid 19,” pungkasnya.