
balitribune.co.id | Bangli - Kondisi tiga bangunan irigasi berupa bendung atau tebat yakni bendung Tunggak Alas, Yeh Bandung dan Tingkad Batu sudah sejak lama rusak. Akibatnya ratusan hektar lahan persawahan tidak mendapatkan air dan petani tidak bisa melakukan pola tanam padi. Menyikapi hal tersebut anggota DPRD Bangli, I Nengah Reken mendesak pemerintah daerah agar mempriritaskan anggaran untuk untuk perbaikan tiga bendung tersebut.
Politisi dari partai Golkar ini mengaku mendukung langkah pemerintah daerah yang begitu getol melakukan perbaikan infrastruktur, semisal gedung perkantoran, pasar, rumah sakit dan jalan. Namun demikian perbaikan untuk penunjang sektor pertanian sepatutnya juga mendapat skala prioritas dari pemerintah daerah,
Anggota dewan tiga kali periode ini menyebut kondisi tiga bendung yang rusak. Dengan rusaknya tiga bendung tersebut praktis petani kini tidak bisa melakukan pola tanam padi, bahkan tidak sedikit pula lahan kini diterlantarkan, tentu kondisi ini akan berpengaruh terhadap produksi beras di Bangli. ”Kami sebagai wakil rakyat mendesak pemerintah daerah menjadikan perbaikan tiga bendung sebagai skala prioritas perbaikan,” tegas Nengah Reken, Kamis (22/6).
Terkait anggaran perbaikan, kata Nengah Reken memang untuk perbaikan tiga bendung tersebut butuh anggaran yang besar. Untuk perbaikan memang sudah sempat diusulkan ke pusat namun tidak lolos karena persyaratan yang tidak terpenuhi. Praktis untuk perbaikan kini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.
“Di sini keseriusan atau perjhatian lebih dari pemerintah daerah, kami di Dewan akan mendukung dalam hal penggangaran melalui APBD untuk perbaikan tiga bendung tersebut,” ujar Reken.