Dewan Jangan Bikin Resah | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 November 2024
Diposting : 2 March 2018 09:14
San Edison - Bali Tribune
galian C
DATANGI GEDUNG DEWAN - Para pengusaha galian C di Tianyar, Karangasem, saat menemui anggota Komisi I DPRD Bali Nyoman Oka Antara dan Gusti Putu Widjera.

BALI TRIBUNE - Pernyataan anggota Komisi I DPRD Provinsi Bali IGK Kresna Budi, yang menduga ada mafia bermain di Depo Pasir Tianyar, Karangasem serta adanya pembiaran dari aparat kepolisian, memantik reaksi keras para pengusaha galian C yang tergabung dalam Asosiasi Pratiwi Agung. Asosiasi ini pun mendatangi Gedung DPRD Provinsi Bali, Kamis (1/3).

Di Gedung Dewan, mereka diterima anggota Komisi I DPRD Provinsi Bali Gusti Putu Widjera dan Nyoman Oka Antara. Mereka pada intinya meminta Kresna Budi agar mengklarifikasi pernyataannya, sebagaimana dilansir Bali Tribune, 23 Februari lalu. 

"Intinya, kami minta pernyataan Pak Kresna Budi, sebagaimana dilansir media, agar diklarifikasi. Kok, dibilang mafia? Itu kan keras sekali," tandas Ketua Asosiasi Pratiwi Agung, Nengah Subrata. 

Ia mengaku sangat kecewa dengan statemen Kresna Budi, karena sangat melukai hati para pengusaha galian C di Tianyar. "Kami merasa sangat kecewa. Sangat terhina disebut mafia," tegasnya. 

Subrata menegaskan, jika ada dugaan terkait keuangan di Depo Pasir Tianyar, Kecamatan Kubu, Gianyar, pihaknya siap diaudit. Pasalnya, segala aktivitas di depo tersebut dilakukan atas dasar surat perjanjian serta kesepakatan antara pengusaha, para sopir, serta masyarakat. 

"Kami siap diaudit. Dan kami mohon kepada anggota dewan yang terhormat, agar jangan bikin gaduh dengan pernyataan yang belum tentu kebenarannya di lapangan," ujar Subrata. 

Hal senada disampaikan Perbekel Tianyar Barat, Agung Pasrizak Juliawan, yang turut hadir bersama Asosiasi Pratiwi Agung. Ia menegaskan, tidak ada praktik mafia di Depo Pasir Tianyar. 

"Tidak ada praktik mafia di sana. Semua berjalan sesuai kesepakatan, dan kami selalu dilibatkan dalam setiap keputusan yang diambil," jelas Agung. 

Ia menambahkan, kehadiran depo ini justru sangat membantu di tengah hiruk - pikuk suasana eruspi Gunung Agung. Bahkan banyak pembangunan infrastruktur di Desa Tianyar Barat misalnya, yang justru terbantu dengan kehadiran depo ini. 

"Jadi kalau dibilang ada mafia pasir apalagi harga pasir tinggi, itu tidak benar. Justru kehadiran depo sangat bermanfaat bagi masyarakat kami di sana. 60 orang warga saya bahkan mendapatkan pekerjaan dan direkrut di depo," beber Agung. 

Selain itu, kata dia, Depo Pasir Tianyar juga memberikan perhatian kepada wilayah sekitar. "Lingkungan yang terdampak depo, dicarikan solusinya. Ini tentu sangat positif,"  tegas Agung. 

Sementara itu anggota Komisi I DPRD Provinsi Bali Gusti Putu Widjera dan Nyoman Oka Antara, mengaku akan menyampaikan aspirasi para pengusaha galian C ini ke rapat Komisi I. Dengan begitu, masalah ini bisa dicarikan solusi.