BALI TRIBUNE - Wakil Ketua DPRD Bangli, I Komang Carles mendesak para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) yang memiliki kegitan fisik besar, dalam hal penyusunan Detail Enginering Design (DED) harus sudah masuk dalam APBD perubahan. Hal ini penting untuk menghindari mempetnya waktu pengerjaan fisik. “Volume pekerjaan besar, sementara waktu pengerjaan sangat mepet tidak menutup kemungkinan pihak rekanan atau kontraktor yang berani mengambil kegiatan itu,” jelas Komang Carles, Senin (18/9).
Papar Carles, jika penyusunan DED masuk dalam APBD Perubahan 2017, maka untuk proses pelelangan hingga pekerjaan bisa langsung digeber awal bulan tahun 2018. “Kita berkaca dari kegiatan fisik peninjaan panorama Gunung Batur, proses pembuatan DED masuk di Induk dan bulan Agustus baru memasuki tahap lelang via Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan jika proses lancer kegitan baru bisa jalan awal Oktober, tentu waktu pengerjaan yang tersisa hanya tiga bulan, kemungkinan besar kegitan tidak bisa jalan,” sebutnya.
Disinggung terkait pembanguan Pasar Singa Manawa Kintamani, yang rencanaya akan digeber tahun 2018, kata Carles pihaknya mendesak OPD terkait dalam hal ini Disperindaga untuk penyusunan DED sudah masuk dalam APBD perubahan tahun 2017, sehingga awal tahun tahun 2018 tinggal proses lelang dan pengerjaan fisiknya. “Kalau DED sudah ada, awal tahun proses pelelangan, maka paling lambat awal April proses pengerjaan sudah bisa berjalan,” ungkapnya.
Disamping itu Carles juga menambahkan jika proses pembangunan beberapa pasar di Bangli kedepanya telah rampung, maka untuk pengelolaan bisa dilakukan oleh Perusahan daerah (PD) atau juga pengelolaanya juga melibatkan pihak dinas terkait sehingga dinas bisa ikut dalam hal melakukan pengawasan. “Harapan kita nantinya pengeloaan pasar dilakukan secara profesional, sehingga pedagang bisa merasa nymanan berjulanan dan kebersihan pasar dapat terjaga dengan baik,” kata Carles.
