BALI TRIBUNE - Pengungkapan kasus pencurian sepeda motor yang terjadi di halaman parkir RSUD Bangli yang terjadi, Sabtu (28/4) mengalami kendala, pasalnya harapan petugas kepolisian mengungkap identitas pelaku dari rekaman CCTV yang terpasang di pintu masuk dan keluar RSUD tidak bisa dilakukan karena kondisi CCTV rusak.
Rusaknya kamera pengawas itu sangat disayangkan para anggota DPRD Bangli “Kami sangat menyangkan CCTV yang terpasang rusak,padahal anggran pemelihraan yang disedikan pemerintah cukup besar,” jelas Sekertaris komisi I DPRD bangle Satriya Yuda, Minggu (29/4).
Politisi dari PDIP ini tidak ingin tidak ingin CCTV yang dipasang sekedar pajangan, sepatutnya piranti elektronik tersebut harus dalam kondisi layak pakai .Kata Satria Yuda di RSUD Bangli selain tempat orang berobat disana juga terdapat layanan perbank-kan. “Dulu sempat ATM BRI yang lokasinya diarela parkir sempat dibobol,” ujarnya. Untuk itu dia mendesak otoritas atau pemegang kebijakan di RSUD bangle segera melakukan perbaikan terhadap CCTV yang rusak itu. Sebutnya hal ini segera dilakukan untuk memberikan kenyaman dan rasa aman bagi penunggu pasien maupun warga yang ingin melakukan transaksi perbak-kan.
Disampaikan pula, agar pihak rumah sakit bisa melakukan evaluasi atau pengecekan secara berkala untuk mastikan kondisi CCTV. Bila memang tidak layak sebaiknya dilakukan penggantian. “Mungkin dinilai sepele, namun keberadaan CCTV cukup membantu,” sebutnya.
Di sisi lain, pihak kepolisian yang melakukan pengungkapan kasus pencurian di RSUD Bangli tidak terbantu sama sekali, lantaran CCTV tidak berfungsi. “Padahal itu ruang publik, namun CCTV khususnya di pintu masuk dan pintu keluar tidak berfungsi sama sekali. Meski demikian kami akan berupaya mengungkap kasus ini,” ujar salah seorang anggota polisi, seraya mengatakan proses pengungkapan akan lebih cepat bila dibantu CCTV.