Diduga Sopir Ngantuk, Truk Muat Semen Masuk Jurang | Bali Tribune
Bali Tribune, Senin 23 Desember 2024
Diposting : 29 January 2018 15:50
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
JURANG
TERJUN - Truk pengangkut semen terjun ke jurang di Banjar Lumajang, Desa Samsam, Kerambitan, Tabanan pada Minggu (28/1) dini hari.

BALI TRIBUNE - Sebuah kecelakaan tunggal terjadi di Jalur Denpasar - Gilimanuk, tepatnya di Banjar Lumajang, Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Tabanan pada Minggu (28/1) dini hari sekitar pukul 01.00 Wita. Diduga sopir mengantuk sebuah truk mengangkut semen terjun ke jurang di kedalaman 10 meter sebelum tanjakan Samsam Tabanan.

Informasi yang dihimpun dilapangan, truk nopol DK 9416 A0, yang dikemudikan Mulyonio (51), muat semen seberat 20 ton yang diambil dari Surabaya hendak dibawa ke Denpasar melaju dari arah utara ke selatan. Setibanya dilokasi kejadian dengan kondisi jalur menurun nanjak, Sopir Mulyono yang membawa penumpang satu orang yakni Lerem Andamik (49), notabane istrinya diduga ngantuk. Keduanya sama-sama asal Dusun Gendingsari, Desa Kepatihan, Tulungagung Jawa Timur.

Saat itu pun truk tidak bisa dikendalikan dan masuk jurang sedalam 10 meter sebelah timur jalan. Sebelum truk masuk jurang, truk menabrak tembok pembatas Bengkel Butbut setelah itu barulah truk terjun bebas ke dalam jurang. 

Beruntung sopir selamat dari maut meskipun kondisi truk miring kekiri. Sopir dan istrinya hanya mengalami luka lecet tidak ada patah tulang. Sementara muatan semen seberat 20 ton itu berserakan jatuh ke jurang.

Kapolsek Kerambitan, Kompol I Wayan Suana ketika dikonfirmasi menjelaskan, kecelakaan tersebut murni Out of Control (OC), karena sopir diduga mengantuk. "Jalanan pada saat itu sepi tidak ada krodit, jadi sopir diduga ngantuk yang kemudian truk yang dibawanya terjun ke jurang," jelasnya. 

Dikatakan sopir dan istrinya selama dari maut. Mereka mengalami luka lecet dan pada tengah malam itu mereka dibantu dievakuasi oleh warga setempat. "Malam itu ia dibawa ke BRSUD Tabanan untuk diberikan pertolongan," jelas Kompol Suana. Terkait dengan penderekan truk, karena tidak menganggu arus lalulintas, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada perusahaan. "Kapan mereka siap, kami siap juga dalam pengaturan, saat ini truk masih didalam jurang," tegasnya. 

Disambangi ke BRSUD Tabanan sopir truk Mulyono dan istrinya Lerem Andamik sudah pulang pada Minggu pagi karena ia hanya mengalami luka lecet tidak ada patah tulang. "Keduanya luka lecet pada kaki dan tangan saja tidak ada luka serius," terang dr MOD Hary Kurnia.