Diduga Stress, Seorang Bule Dirapid Tes | Bali Tribune
Bali Tribune, Selasa 04 Februari 2025
Diposting : 11 May 2020 17:39
habit - Bali Tribune
Bali Tribune / Rapid Tes - Seorang WNA menjalani rapid tes di kantor Satpol PP Kota Denapsar sebelum dibawa ke RSJ Bangli, Senin (11/5).
balitribune.co.id  | DenpasarSatuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Denpasar melakukan rapid tes terhadap seorang Warga Negara Asing (WNA) berinisial  LV (34), Senin (11/5) di Kantor Satpol PP Kota Denpasar.  Pria berkebangsaan Belarus  ini harus menjalani rapid tes sebelum dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bangli. 
 
Kastpol PP Kota Denpasar, Dewa Anom Sayoga mengatakan, rapid tes dilakukan mengingat bule tersebut akan dibawa ke rumah sakit jiwa (RSJ) Bangli. "Iya memang kami melakukan rapid tes kepada seorang WNA, mengingat akan dibawa ke RSJ Bangli. Tadi sudah dibawa ke Bangli, hasil rapid tesnya non reaktif," ujarnya. 
 
Dikatakan, rapid tes dilakukan mengingat hal tersebut merupakan persyaratan yang diberikan pihak RSJ Bangli sebelum menerima  bule tersebut untuk mendapatkan perawatan di RSJ Bangli.  "Tadi kalau tidak dirapid tes, pihak RSJ Bangli tidak mau menerima, makanya kami lakukan rapid tes, kalau hasilnya non reaktif kami bawa ke RSJ Bangli, nah kalau hasilnya reaktif tentu kami bawa ke rumah sakit Sanglah untuk mendapatkan perawatan. Akhirnya tadi tim sudah berangkat ke Bangli," ujarnya. 
 
Dikatakan Dewa Sayoga, WNA ini diamankan tim Polsek Denpasar Barat karena keadaan linglung dan meresahkan masyarakat terlebih di tengah kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. WNA ini diamankan pada Minggu (10/5) malam dan langsung dibawa ke kantor Satpol PP Kota Denpasar. 
 
Dikatakan, pasca menerima WNA tersebut, pihaknya sudah langsung melakukan penelusuran informasi terkait WNA tersebut. "Kami kemarin malam menerima dari Polsek Denbar, kami sudah menghubungi pihak Kedutaan, informasinya memang WNA ini pernah diamankan di wilayah Badung, kemudian dirawat di Sanglah," ujarnya.
 
Lalu mengapa WNA ini dibawa ke RSJ Bangli? Ditanya begitu, Dewa Sayoga mengatakan bahwa WNA tersebut diduga stress dan sempat mengamuk di kantor Satpol PP Kota Denpasar, sehingga perlu  mendapatkan penanganan di RSJ Bangli. "Tadi pagi sempat mengamuk di kantor, jadi kita putuskan untuk dibawa ke RSJ Bangli," katanya. 
 
Sayoga menduga WNA tersebut depresi karena kehabisan uang di Bali. Ia juga tak bisa kembali ke negaranya karena sejumlah penerbangan masih ditutup. "Kemungkinan ini stress karena kehabisan bekal," kata Sayoga.