balitribune.co.id | Denpasar - Sebanyak 2.469 pelamar Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) mengikuti seleksi kompetensi. Dari jumlah pelamar tersebut, 2.350 pelamar diantaranya mengikuti tes di STIKOM Bali, dan 119 pelamar lainnya mengikuti tes di luar Bali.
Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana meninjau langsung pelaksanaan seleksi kompetensi dengan sistem CAT yang dilaksanakan di STIKOM Bali, Kamis (23/11).
Peninjauan tersebut guna memastikan pelaksanaan seleksi berjalan dengan lancar dan tidak terdapat kendala yang berarti.
Sejak pagi hari, tampak peserta seleksi datang silih berganti. Sebelum masuk ke ruang CAT, para peserta mengikuti serangkaian tahapan mulai dari registrasi hingga sterilisasi. Semua barang bawaan yang dibawa peserta dikumpulkan, termasuk jimat hingga cincin kawin diminta untuk melepas oleh panitia. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kecurangan dalam pelaksanaan seleksi ini.
“Semoga pelaksanaan Tes PPPK berjalan dengan lancar sesuai dengan aturan yang ada. Dan seluruh peserta di harapkan bisa ngengerjakan serta menjawab pertayaan dengan baik dan tepat waktu,” demikian disampaikan Sekda Alit Wiradana di sela-sela peninjauan tes.
Sementara Kepala BKPSDM Kota Denpasar, I Wayan Sudiana mengatakan tak ada celah bagi peserta bisa melakukan kecurangan.
"Karena semua tes menggunakan CAT dan pemeriksaan sebelum masuk ruangan juga sangat ketat, sehingga tidak ada celah," katanya.
Selain peserta, seluruh pihak bisa melihat langsung hasil tes, masyarakat luas juga bisa memantau lewat YouTube BKN dan BKPSDM Kota Denpasar.
Khusus untuk peserta tes di Bali mengikuti seleksi selama tiga hari yakni pada 23 hingga 25 November 2023. Sementara untuk di luar Bali akan mengikuti tes sesuai dengan jadwal di masing-masing wilayah.
Peserta yang ikut tes di luar Bali tersebut tersebar dari Jakarta, Yogyakarta, Manado, Mataram, Banjarmasin, bahkan ada yang di Manokwari Papua.
“Pelamar untuk PPPK di Denpasar kan terbuka untuk seluruh Indonesia. Jadi mereka memilih lokasi tes sesuai dengan daerah domisili mereka,” kata Sudiana.
Untuk peserta yang tes di Bali terbagi dalam tiga hari yakni hari pertama 900 orang, hari kedua 600, dan hari ketiga 850 pelamar. Sesuai dengan formasi, jumlah pelamar yakni, formasi guru 660 orang, tenaga kesehatan 880 orang dan tenaga teknis 929 orang.
Terkait dengan materi tes, dibagi ke dalam tes kompetensi teknis, manajerial, sosiokultural dan wawancara.
"Ada dua jenis formasi yakni formasi umum 20 persen termasuk disabilitas, dan formasi khusus 60 persen.
Untuk pelamar umum akan menggunakan nilai passing grade atau ambang batas yang ditentukan oleh Menpan RB. Sementara untuk pelamar khusus akan menggunakan urutan rangking hasil tes. Nantinya, semua pelamar ini akan memperebutkan sebanyak 1.299 formasi.
Adapun formasi PPPK Kota Denpasar yakni tenaga kesehatan sebanyak 600 formasi, tenaga teknis sebanyak 105 formasi dan tenaga guru sebanyak 594 formasi.
Sementara terkait usia, pelamar bisa melamar hingga setahun menjelang usia pensiun masing-masing jabatan.
"Misal guru, masa pensiunnya 60 tahun, jadi yang usia 59 masih bisa ikut. Namun untuk Denpasar umurnya paling tinggi 40-an tahun," katanya.
Sementara Salah seorang peserta, Ni Wayan Anggita Dara Pratiwi mengaku baru kali pertama mengkuti seleksi PPPK. Pihaknya mengaku tak ada persiapan khusus yang ia lakukan selain belajar soal lewat YouTube.
"Tidak ada persiapan khusus, hanya belajar soal-soal lewat YouTube saja, selebihnya ikuti prosesnnya," kata Anggita yang melamar formasi Ahli Pertama Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif.