
balitribune.co.id | Negara - Setelah dijadikan akses pengangkutan material dari lokasi galian C, kondisi ruas Jalan Jalan Putih, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, hancur lebur. Kondisi kerusakan jalan kabupaten ini sangat mengkhawatirkan. Padahal jalan ini menjadi akses jalan penghubung antar wilayah.
Hingga kini warga yang bermukim di jalur Kabupaten ruas jalan Jalak Putih, Kelurahan Pendem masih merasakan dampak kerusakan jalan akibat aktifitas pengerukan galian C yang berlangsung beberapa tahun lalu. Pasalnya ruas jalan akses permukiman warga yang menghubungkan antar wilayah lain ini kini kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Bahkan akses jalan ini juga menjadi akses krama menuju Pura Desa lan Puseh Desa Adat Kerta Jaya Pendem. Kerusakan badan jalan aspal ini sudah terjadi sejak enam tahun lalu. Semakin hari kerusakannya kian parah.
Sejumlah warga yang bermukim di kawasan yang dilintasi ruas jalan Kabupaten ini mengatakan kerusakan akses jalan ini berawal dari adanya aktifitas galian C di wilayah utara permukiman warga. Menurutt warga saat aktifitas penggalian masih berlangsung beberapa tahun lalu, setiap hari puluhan rit truck bertonase tinggi melintas mengangkut material galian C. "Saat ada galian, setiap hari banyak sekali truck bermuatan berat melintas di jalur ini. Tidak beberapa lama jalannya rusak," ungkap warga setempat yang enggan disebutkan namanya saat ditemui Selasa (29/3/2022).
Warga menilai kerusakan yang kini sudah sangat mengkhawatirkan ini disebabkan lambannya penanganan. Bahkan jalan ini sulit dilalui. Sepanjang 2 km ruas jalan ini kini sudah rusak berat. Selain lapisan aspal yang sudah hancur, disepanjang ruas jalan ini tampak lobang-lobang menganga di badan jalan. Lobang-lobang jalan ini cukup dalam. Bahkan kondisi jalan ini sangat membahayakan penggunanya yang melintas. Terlebih saat malam hari dan di musim hujan. Tak sedikit pengguna jalan yang mengalami kecelakaan di jalur ini.
Menurut warga, hampir setiap malam ada saja warga yang terjerembab saat melintasi jalur ini. Saat musim hujan seperti belakangan ini lubang-lubang jalan menjadi kubangan air. Warga berharap jalan tersebut segera mendapat penanganan serta galian C yang ada di wilayah Pendem dihentikan agar jalan tidak rusakrusak. "Ini harus ditangani karena kerusakannya sudah parah dan membahayakan. Ini kan jalan yang melalui permukiman warga. Sudah banyak yang kecelakaan di sini. Galian C yang jadi akar masalahnya juga harus dihentikan," jelas warga setempat.
Pihak Kelurahan Pendem tidak menampik kondisi jalan yang dikeluhkan warga tersebut. Lurah Pendem I Putu Eko Darmawirawan dikonfirmasi Senin kemarin membenarkan jalan tersebut sudah lama rusak. Namun kini dikatakannya sudah direncanakan perbaikannya. "Aduh, kami juga pusing memikirkan dan menangani jalan itu. Namun astungkara, tahun ini sudah masuk rencana perbaikan. Itu jalan kabupaten," jelasnya.
Pihaknya juga mengakui kerusakan jalan di jalur utara kantornya tersebut akibat aktivitas galian C yang pengiriman materialnya melalui jalur menuju Lingkungan Sawe Rangsasa tersebut. "Agustus 2021 kami sudah stop semua aktivitas galian C. Rencana akan diperbaiki kabupaten," tandasnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPRPKP) Kabupaten Jembrana I Wayan Sudiarta dikonfirmasi terpisah mengatakan, ruas jalan Jalak Putih Kelurahan Pendem tersebut memang akan diperbaiki. Perbaikan dipastikannya akan dilakukan tahun 2022 ini, "Saat ini mulai proses tender. Anggaran Rp.3.220.955.070," tandasnya.