Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Terapkan Slogan 3S + 1C | Bali Tribune
Diposting : 1 May 2019 23:39
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Bali Tribune/ SIMULASI - Simulasi penanganan keadaan darurat oleh sejumlah petugas keamanan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sesuai slogan 3S + 1C yaitu Safety, Security, Services dan Compliance yang diterapkan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
balitribune.co.id | Kuta - Kolaborasi antara stakeholder penerbangan sipil merupakan pondasi yang wajib terus dibangun dan dipererat baik melalui pelaksanaan kerjasama teknis antar instansi, maupun pelaksanaan simulasi kegiatan operasional penerbangan.
 
Di samping itu juga, sebagai bentuk upaya menyongsong era industri 4.0. Demikian disampaikan Direktur Navigasi Penerbangan, Asri Santosa, di area Terminal Kedatangan Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Selasa (30/4) saat penandatanganan kesepakatan bersama dan perjanjian kerjasama dengan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
 
Menurutnya, keselamatan, keamanan, pelayanan dan kepatuhan dalam penyelenggaraan pelayanan navigasi penerbangan merupakan komitmen Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Prestasi pemenuhan tingkat kepatuhan dalam Universal Safety Oversight Audit Programme (USOAP) dari International Civil Aviation Organization (ICAO) yang telah diraih pada bidang navigasi penerbangan dengan nilai Effective Implementation (EI) sebesar 80,84 persen, menjadi landasan untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan capaian tersebut.
 
Asri mengatakan, kerja sama antara Ditjen Hubud dengan BASARNAS dan BMKG dalam rangka mendukung penyelenggaraan pelayanan informasi Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika serta penyelenggara pencarian juga pertolongan pada kecelakaan pesawat udara ini tercantum pada naskah kesepakatan bersama dan perjanjian kerjasama. “Komitmen Ditjen Hubud sebagai regulator untuk menerapkan slogan 3S + 1C yaitu Safety (Keselamatan), Security (Keamanan) dan Services (Pelayanan) serta Compliance (Pemenuhan terhadap aturan yang berlaku),” papar Asri.
 
Pada kegiatan ini juga ditampilkan penayangan video simulasi dan live streaming kegiatan operasional dalam penanggulangan keadaan darurat yang diantaranya berupa, simulasi kegiatan penanganan penumpang pesawat udara yang terkena serangan jantung dan ibu hamil yang dalam penerbangan akan melahirkan, simulasi penanganan penyanderaan petugas menara lalu lintas, simulasi live streaming penanganan ancaman serta penjinak bom.
 
Selain itu, juga dipamerkan capaian kinerja dan demo teknologi navigasi penerbangan dalam mendukung penyelenggaraan pelayanan transportasi udara bagi masyarakat umum yang dilaksanakan mulai 30 April 2019 sampai dengan 2 Mei 2019. Kegiatan ini adalah kaloborasi Ditjen Hubud, TNI/POLRI, PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II, Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan, Kantor Bea Cukai, Imigrasi dan Karantina Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.