Disaksikan Aparat Desa dan Adat = Bangunan Membandel di Banjar Nyuh Aye Dibongkar Paksa | Bali Tribune
Diposting : 2 September 2017 12:02
Ketut Sugiana - Bali Tribune
Bangunan
DIBONGKAR - Bangunan eks garase milik warga dibongkar warga Banjar Nyuh Aye, Gelgel, Jumat (1/9).

BALI TRIBUNE - Sebuah bangunan garase permanen yang dimanfaatkan oleh Ni Komang Rustini, warga Banjar Tangkas, Gelgel, yang ada di wilayah Banjar Nyuh Aye Gelgel, Klungkung dibongkar oleh warga Banjar Nyuh Aye, Jumat (1/9) sekitar pukul 10.20 Wita. Pembongkaran dilakukan karena pemiliknya membadel. Sudah beberapa kali dilakukan nego, namun tidak dihiraukan.

Hadir pada saat pembongkaran tersebut, Bendesa Pakraman Gelgel Putu Gde Arimbawa, Perbekel Desa Gelgel Wayan Soma, dan Sekdes Made Dwi Adnyana Putra, Klian Banjar Nyuh Aya dan Pecalang, serta Hansip Desa Gelgel.

Kendati dibongkar paksa, namun Sekdes Dwi Adnyana Putra  menampik dikatakan pembongkaran, tapi penataan. “Ya, untuk menata. Kita memang harus melakukan pembongkaran, tanpa melakukan pembongkaran kita tidak bisa menata. Dulunya bangunan garase ini menghadap ke utara, tapi nantinya akan dibangun menghadap ke timur,” jelas Dwi Adnyana Putra.

Sementara itu salah seorang warga Banjar Nyuh Aye mengaku bernama Komang Manik Artawan yang mendampingi Sekdes menyatakan sejatinya bangunan garase ini sudah dikontrak sejak 3 tahun yang lalu oleh Ni Komang Rustini warga Banjar Tangkas, namun karena saat ini lahan ini perlu ditata makanya kontrak yang harganya setahun hanya Rp 1,5 juta perlu dilakukan peninjauan kembali.

”Pemilik bangunan sering membuat warga pemedek resah seperti saat Pemacekan Agung banyak warga yang mau parkir diomeli pemilik bangunan ini, sehingga pemanfaatan bangunan ini dari Banjar Nyuh Aye kembali ditinjau ulang,” beber Komang Manik Artawan tegas.

Bendeda Pakraman Gelgel  Putu Gde Arimbawa yang turut hadir saat pembongkaran bangunan membandel tersebut, membenarkan pembongkaran bangunan garase oleh warga Banjar Nyuh Aye. Menurutnya, pihak Banjar Aye, Gelgel sudah melakukan negosiasi kepada pemilik bangunan yaitu Komang Rustini warga Banjar Tangkas, Gelgel. ”Ya, sudah ada negosiasi kepada pemilik bangunan sampai tiga kali, akhirnya diputuskan membongkar bangunannya karena pemiliknya membandel,” jelas Putu Arimbawa rinci.

Daikuinya, dirinya selaku Bendesa Pakraman Gelgel ikut hadir menyaksikan pembongkaran  disaksikan juga seluruh aparat desa seperti Perbekel Wayan Soma, kadus, klian banjar setempat serta pengamanan dari pecalang Desa Pakraman Gelgel dan Hansip Desa Gelgel.