Diposting : 12 June 2019 23:14
Redaksi - Bali Tribune
balitribune.co.id | Gianyar - Penanganan kebakaran sampah di TPA Temesi hingga hari kedua, Selasa (11/6), belum juga tuntas. Meski petugas pemadam kebakaran sudah berupaya maksimal, titik bara api yang tertimbun di balik tumpukkan gunung sampah tidak bisa terjangkau. Akibatnya, kepulan asap terus membungbung hingga menyelimuti kawasan Desa Lebih yag tak jauh dari TPA.
Dua hari diselimuti asap tebal kiriman dari kebakaran TPA Temesi, membuat warga Desa Lebih Gerah. Warga was-was, jika kabut asap terus terjadi akan menganggu kesehatan. Jika dalam seminggu, kebakaran ini tidak tertangani, warga berencana mendatangi Kantor Bupati untuk mempetanyakan keseriusan Pemkab Gianyar dalam penanganan sampah. "Mata kami mulai perih, yang kasihan anak-anak dan balita. Di rumah sendiri kami sekarang malah beresiko sakit karena selimut asap kiriman dari TPA di seberang sungai," keluh salah seorang warga Lebih.
Disebutkan, kabut asap kiriman TPA ini sijatinya sudah terjadi sejak February lalu. Dimana sempat terjadi kebakaran di areal TPA sisi barat, pinggir sungai Cangkir. Meski sudah mendapat penanganan dari Petugas Damkar Gianyar, bara api masih terus menyambung hingga kini yang tentunya menyembulkan asap. “Kabut asap terparah terjadi, Senin dinihari, dan hingga kini asapnya terus mengkabut,” keselnya.
Sekda Gianyar Made Gede Wisnu Wijaya, Selasa (11/6), menyebutkan, penyelesaian persoalan yang ada di TPA Temesi sudah tidak bisa lagi dengan cara konvensional, seperti yang dilakukan saat ini. Apalagi dalam timbunan sampah masih ada sumber biogas yang sewaktu-waktu bisa terbakar. Dengan mengundang tim ahli, misalnya dari UNUD atau pihak ketiga lain, maka solusi terhadap sampah itu jelas, baik progresnya dan penanggulangannya. "Saya akan memerintahkan DLH untuk mulai menyiapkan langkah terhadap penyelesaian tersebut. Dengan kata lain, tim ahli mana yang akan diundang dan seperti apa teknisnya,” ugkapnya.
Diakuinya, TPA Temesi selain kondisinya sudah overload, juga sering terbakar akibat adanya endapan biogas di dalam tumpukan sampah. Biogas ini memicu kebakaran dan asap, sehingga mengganggu warga sekitar. “Pasti ada solusinya, kebakara hutan saja bisa ditanggulangi. Kita tidak ingian petugas Damkar buang-buang tenaga dan biaya, dan itu dibutuh upaya yang tepat dan efektif,” terangnya singkat.
Sebagaimana diberitakan, kobaran api di tumpukan sampah yang menggunung di RPH Temesi Gianyar, resahkan warga, Senin (10/6) dinihari Api besar meletuskan percikan api hingga memicu ratusan titik api ke seluruh areal perbukitan sampah. Petugas Damkar yang menurunkan tiga armada utama dengan teknis menyedot lempar air irigasi, baru berhasil memadamkan beberap titik api dan mengepung bara api dengan pembasahan hingga matahari mulai terbit. Namun,. Beberap jam kemudian bara api terus menyembul di tarusna tempat dan hangga kini, belum bisa ditanggulangi.