balitribune.co.id | Negara – Setelah melaksanakan rapid test covid-19 Rabu (1/4), akhirnya di Jembrana juga ditemukan warga yang positif corona. Selain tenaga medis yang sempat menangani Pasien Dalam Pengawasan (PDP) maupun Orang dalam Pemantauan (ODP), rapid test juga diprioritaskan kepada mantan PDP maupun ODP.
Puluhan tenaga medis dan ODP di Jembrana Rabu kemarin menjalani rapid test di RSU Negara. Test cepat ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana wabah covid-19 menyebar di Kabupaten Jembrana. Sedikitnya ada 11 tenaga medis baik doter maupun perawat di RSU Negara yang dilakukan di Ruang Penanganan Covid-19 RSU Negara. Tenaga medis yang menjalani rapid test bantuan pemerintah pusat ini merupakan garda terdepan yang selama ini bersentuhan langsung dalam merawat pasien ODP Covid-19.
Begitupula OPD yang selama ini tengah menjalani isolasi mandiri. Namun dari puluhan orang dalam pengawasan (ODP) di Jembrana, yang baru menjalani rapid test ini hanya belasan orang. Dari 32 orang ODP di Jembrana, yang baru mengikuti rapid test Rabu kemarin baru 17 orang saja. 17 ODP ini sebelumnya memiliki riwayat pernah sakit setelah datang dari daerah zona merah. Kendati mereka sudah sembuh, namun untuk memastikan kembali mereka tidak terpapar virus covid-19, mereka diharuskan ikuti rapid tes ini.
Salah seorang ODP yang mengikuti sebelumnya sempat sakit dan kini kondisinya sudah pulih. Namun pihaknya yang memiliki riwayat perjalanan ke daerah zona merah harus tetap menjalani rapid tets. “Sekarng kondisi sehat, tidak ada keluhan. Dari awal tidak ada keluhan sesak napas. saya curiga saya tipus karena saya rentan tipus. Tapi diperintah dari puskesmas untuk melakukan tes ini dan sudah saya lakukan,mudah-mudahan hasilnya negative demi kebaikan bersama” ujar lelaki yang enggan disebutkan namanya ini.
Pihak RSU Negara menyatakan dari hasil rapid tes terhadap 27 tenaga medis dan ODP tersebut, ditemukan adanya hasil positif terpapar virus corona. Direktur RSU Negara, dr. I Gusti Bagus Oka Parwata dikonfirmasi mengakui adanya hasil positif rapid test Rabu kemarin. Ia menyebut dari 11 tenaga medis yang menjalani rapid tes kesemuanya negative. Namun dari 17 ODP yang menjalain rapid test, ternyata ada dua ODP yang dinyatakan positive. Bahkan dua ODP yang positif tersebut tidak menunjukan gelaja positif corona.
“Rencananya 32 orang dari catatan Puskesmas yang datang hanya 17 dan 11 orang tenaga medis kami. Ada dua ya yang positive dari ODP. Kondisinya sehat” ungkapnya. Dua ODP yang dinyatakan positive tersebut harus segara menjalani karantina dan dirawat di RSU Negara. Selanjutnya akan diambil usap hidung dan tenggorokan serta darah untuk dilakukan pengujian di laboratorium Kementrian Kesehatan di Jakarta. Sedangkan 15 ODP yang belum melakukan rapid tes nantinya akan segera dipanggil guna menjalani rapid tes susulan.