Ditengah Pandemi Covid-19 Mandiri Perkuat Layanan Digital | Bali Tribune
Diposting : 26 July 2020 17:56
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Bali Tribune / Herinaldi

balitribune.co.id | Denpasar - Layanan digital diproyeksikan dapat menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan bank secara berkelanjutan. Saat ini Bank Mandiri pun fokus melakukan inovasi untuk mengembangan layanan digital salah satunya aplikasi Mandiri Online.

Hingga Maret 2020 pengguna aktif mencapai lebih dari 3,6 juta atau tumbuh 62% dibanding periode yang sama tahun lalu. Dari jumlah tersebut, nilai transaksi yang terjadi mencapai Rp229,5 triliun. Hal ini menjadi komitmen bank untuk menjaga pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan dan konsisten memberikan nilai tambah yang lebih baik kepada pemegang saham. 

Bank sekarang ini fokus untuk mengantisipasi masa depan dimana salah satunya adalah mengembangkan solusi perbankan digital seiring dengan perubahan perilaku konsumen yang cenderung beralih ke channel digital.

Regional CEO Bank Mandiri, Herinaldi beberapa waktu lalu di Denpasar menyampaikan bahwa ke depan bank berplat merah ini sudah mempersiapkan berbagai strategi, baik di segmen wholesale, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) maupun 

untuk menjadi modern digital bank sebagai langkah antisipasi dalam menghadapi kompetisi yang semakin tak berbatas.

Tahun ini, Bank Mandiri mulai memperkenalkan layanan Online Onboarding. Lewat layanan ini masyarakat tidak perlu ke kantor cabang atau mendownload aplikasi untuk membuka rekening, tetapi cukup mengakses link join.bankmandiri.co.id melalui ponsel atau melakukan scan QR. 

Sedangkan layanan Mandiri Online, kini telah menjadi platform e-channel utama yang memiliki layanan lengkap untuk memenuhi kebutuhan nasabah ritel, seperti transfer, pembayaran pajak, BPJS, telepon, kartu kredit, pembelian pulsa, token PLN, pembukaan rekening deposito, informasi transaksi kartu kredit dan lainnya.

"Kami pun menyiapkan antisipasi dampak pandemi. Pada triwulan I tahun 2020,di tengah pandemi Covid-19 Bank Mandiri masih menunjukkan kinerja yang sehat. Bank Mandiri memproyeksikan dampak pandemi Covid-19 tersebut baru akan terlihat pada pencapaian kinerja triwulan II 2020," jelas Herinaldi. 

Sampai dengan Maret 2020, Bank Mandiri Regional XI Bali dan Nusa Tenggara mengalami pertumbuhan kredit retail sebesar 15,19%, dari Rp 10,96 triliun pada Maret 2019 menjadi Rp 12,63 triliun di Maret 2020, dengan kredit bermasalah (NPL) gross terjaga di level 1,56%. 

Pihaknya juga memiliki konsistensi dalam mengembangkan segmen UMKM di wilayah Bali dan Nusa Tenggara. Hingga Maret 2020 kredit UMKM mencapai Rp 4,48 triliun atau tumbuh 19,17% secara year on year (YoY). Untuk program kredit usaha rakyat (KUR), selama tahun 2020 hingga Maret (YtD) total KUR yang disalurkan mencapai Rp 415,56 miliar atau tumbuh 51,82% YoY dengan jumlah penerima sebanyak 3.634 debitur. 

“Saat ini kami terus berupaya menjaga kualitas aset dan bisnis karena pandemi ini sangat berpotensi memberikan dampak bagi bisnis perseroan,” ujar Herinaldi

Untuk menekan dampak pandemi Covid-19, Bank Mandiri juga mendukung upaya restrukturisasi debiturterdampak Covid-19. Hingga saat ini jumlah debitur yang mengajukan restrukturisasi memang sebagian besar  UMKM dan ritel. Sampai dengan 31 Mei 2020, di wilayah Bali & Nusa Tenggara Bank Mandiri telah melakukan  restrukturisasi terhadap lebih dari 21.528 debitur dengan nilai Rp 3,2 triliun atau 27% dari total kredit Bank  Mandiri. Dari total debitur yang di restrukturisasi, 92% diantaranya merupakan debitur segment SME dan Mikro dengan nilai sebesar Rp 2,5 triliun.

Lebih lanjut dia menjelaskan, mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) 11/POJ.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian sebagai Kebijakan Countercyclical di tengah pandemi Covid-19, skema yang dilakukan untuk melakukan restrukturisasi debitur antara lain penundaan angsuran pokok dan bunga (grace period), perpanjangan tenor, dan perubahan angsuran.