Denpasar, Bali Tribune
Musim yang tidak menentu belakangan ini, selain berakibat munculnya sejumlah penyakit pada manusia, juga menyebabkan sejumlah penyakit pada tanaman. Salah satunya, terjadi pada tanaman hias Kamboja di jalan Gajahmada Denpasar.
Akibat tidak kuat dan tidak tahan terhadap kondisi cuaca, seratus tanaman kamboja di Jalan Gajahmada nyaris mati karena mengalami penyakit hitam dan keriput. Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) melakukan pemangkasan dan penggantian terhadap 100 pohon kamboja tersebut.
“Sebanyak 100 pohon kamboja di sepanjang Jalan Gajahmada Denpasar dipangkas untuk kemudian digantikan dengan pohon Sikat Botol. Penggantian ini, karena kondisi Pohon Kamboja yang daunnya menghitam dan keriput. Pohon Kamboja itu tidak kuat menahan polutan sehingga tampak item dan piret (hitam dan keriput,-red). Maka itu kami ganti,” kata Kepala Bidang Pertamanan DKP Denpasar IB Eka Jayana, Senin (11/4).
Kondisi hitam dan keriput, kata Ekajayana mengindikasikan bahwa pohon tersebut dalam kondisi tidak sehat dan merusak wajah kota. Namun penggantian ini tidak berdasarkan kajian ilmiah, sehingga dikhawatirkan kejadian serupa akan terulang kembali, bahwa penempatan pohon tidak sesuai kondisi lapangan.
“Memang tidak ada kajian ilmiah, tapi kita evaluasi secara sederhana dengan melihat kondisi di lapangan. Kemudian dipilihnya pohon Sikat Botol ini karena daunnya lebih kecil sehingga tidak menangkap karbon dioksida. Kami harap sepanjang jalan akan terlihat hijau, dan ketika pohon ini berbunga, tentu akan terlihat lebih indah,” jelasnya. Supaya tidak terkesan sekedar bongkar tanam, pihaknya memastikan tidak akan menanam pohon kamboja pada titik-titik yang berdekatan dengan kepadatan lalu lintas.