DNA PRO Ditutup, Ribuan Member di Bali Ketar-Ketir | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 November 2024
Diposting : 18 March 2022 02:33
ARW - Bali Tribune
Bali Tribune / Hans Andre Supit

balitribune.co.id | Denpasar - Selaku Leader Central Bali line yang mewakili semua anggota di bawah Central Bali Line, Hans Andre Supit, Kamis (17/3) saat dihubungi melalui selulernya, mengatakan ingin mendapatkan penjelasan terkait operasional PT Digital Net Aset (DNA PRO) yang berkedudukan di Jakarta.

Ia meminta manajemen DNA, perusahaan yang bergerak di bidang investasi ini membuat pernyataan resmi terkait keamanan dana para anggota, jika diperlukan dibuat tertulis dan bermaterai cukup, dengan tetap mengutamakan kaidah-kaidah bisnis yang benar yaitu transparan terbuka dan akuntable.

“Kami harapkan selalu berkomunikasi yang terbuka dan menyampaikan data dan fakta yang benar, seperti kendala Open Posisi (OP) yang tidak kunjung dimulai, Withdrawall (WD) yang tidak kunjung berjalan dengan baik, mohon keterbukaannya dan tidak ada yang ditutupi,” pintanya mewakili para anggota di Bali yang jumlahnya ribuan.

Tidak cukup sampai di situ iapun meminta manajemen memberikan akses informasi timeline dari semua proses yang sedang berlangsung. Tak lupa ia juga mengajak semua founder terlibat dalam semua proses baik itu regulasi ataupun proses yang sedang berlangsung, walaupun tidak  dapat memberi keputusan, sehingga informasi ke member dapat berjalan dengan baik.

“Dalam kesempatan ini, saya juga mengimbau para anggota untuk tidak panik, karena saya lagi memastikan ke perusahaan dana anggota aman,” sebut Andre yang saat ini tengah berada di Jakarta.

Seperti diketahui, persoalan mencuat ketika Robot trading DNA Pro adalah salah satu robot trading yang ditutup oleh pemerintah. Kementerian Perdagangan dan Badan Reserse Kriminal Polri bahkan menyegel kantor pusat DNA Pro di Jakarta (29/1).

Bahkan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kemendag telah menutup 336 robot trading karena diduga melanggar Undang-Undang Perdagangan Komoditi.

Tentu kondisi ini membuat ribuan member di Bali bahkan di Indonesia saat ini sedang harap-harap cemas menunggu pencairan withdrawal (WD) dana investasi mereka yang telah ditahan lama  ditambah isu petinggi DNA yang pergi ke luar negeri bertujuan untuk kabur dari tanggung jawab atas dana investasi yang belum dikembalikan.