Dua Korban Sempat Dirujuk ke UGD | Bali Tribune
Diposting : 13 July 2016 09:58
Ketut Sugiana - Bali Tribune
korban
KORBAN - Dua dari tujuh warga yang terluka oleh percikan api saat ngaben massal di Banjar Pakel, Desa Sampalan Tengah, Kecamatan Dawan, Selasa (12/7).

 Semarapura, Bali Tribune

Sebuah insiden terjadi saat ngaben massal yang berlangsung di Banjar Pakel Desa Sampalan Tengah Kecamatan Dawan, Selasa (12/7). Sebanyak tujuh warga di banjar itu terkena percikan api saat prosesi ngaben.

Akibatnya, ketujuh warga itu langsung dilarikan ke Puskesmas Sampalan Tengah, bahkan dua korban yang dinyatakan parah harus dirujuk ke UGD RS Klungkung. Tapi, setelah dua jam dirawat, pihak medis memperbolehkan para korban pulang.

Menurut penuturan Wakil Sementara (WS) Kapolsek Dawan, AKP I Putu Ardana, didampingi Kanit Reskrim Ipda Wayan Selamet, kejadian itu berlangsung pada pukul 13.00 Wita. Saat itu keluarga tersebut bertugas membakar sekah (jazad yang telah dibakar sebelumnya, tapi belum diupacarai ngaben).

”Mereka semuanya berada di dekat api, tiba-tiba bensin yang dipakai membakar itu menyembur, byarr,” ujar AKP Ardana di RS Klungkung, kemarin. Dia menjelaskan, saat api menyembur, tujuh korban yang berasal dari satu banjar ini berada sangat dekat api.

Akibatnya, baju para korban ada yang terbakar, dan beberapa di antaranya mengalami luka pada kulitnya. Melihat korbannya kesakitan akibat panas dari api itu, warga setempat berusaha menolong dengan cepat. Kemudian para korban dibawa ke Puskesmas Sampalan Tengah.

Dari tujuh korban tersebut, dua di antaranya harus dirujuk ke UGD RS Klungkung. Dua korban yang mengalami luka bakar cukup parah, adalah Made Jendra (65), dan Wayan Subagi (60). Luka yang diderita Jendra, yakni kedua alisnya hilang dan tangan kanannya terluka. Sedangkan Subagi juga alisnya hilang dan pundaknya mengalami luka bakar.

Sedangkan, lima korban lainnya masih bisa ditangani oleh petugas Puskesmas. ”Lima orang ini lukanya kecil-kecil semuanya, cuma dikasih salep saja,” jelasnya.

Sampai di UGD RS Klungkung, dua korban rujukan itu hanya mengalami luka bakar sebesar 4 persen saja. Luka yang dialami kedua korban itu cukup mendapat perawat kecil. Selanjutnya, karena masih bisa bergerak dan beraktivitas, termasuk juga masih bisa makan dan minum, maka dua korban itu pun diperbolehkan kembali ke rumah masing-masing.

Terkait kejadian tersebut, pihak Polsek Dawan menyatakan tidak ada unsur kesengajaan. ”Semuanya ngayah (gotong royong, red). Tahu-tahu ada api briuk. Dan sama-sama menyiram,” tukas Ardana.

Pihak kepolisian mengimbau kepada warga yang melaksanakan upacara ngaben untuk berhati-hati dalam bertindak. ”Kalau bisa jangan pakai bensin, pakai minyak tanah atau bahan yang tidak berbahaya,” imbuh Ipda Selamet.