Bali Tribune, Semarapura - Guna memfasilitasi pengembangan produk kerajinan dan mempromosikan produk hasil kerajinan dalam rangka perluasan pangsa pasar serta pembinaan kepada pengrajin, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali melaksanakan pembinaan ke Dekranasda Kabupaten/Kota se-Bali.
Rabu (20/2) pagi, Dekranasda Provinsi Bali yang dipimpin Wakil Ketua Ny. Tjok Putri Haryani Ardhana Sukawati didampingi Wakil Ketua Harian Dekranasda Provinsi Bali, Widiasmini Indra mengawali pembinaan dengan menyambangi Dekranasda Kabupaten Klungkung yang diterima langsung Ketua Dekranasda Kabupaten Klungkung Ny. Ayu Suwirta, di ruang rapat Asisten II, Kantor Bupati Klungkung.
Pada kesempatan tersebut, Ny. Putri Haryani mengatakan jika keberadaan Dekranasda sebagai wadah pembinaan seni kerajinan dapat memberikan kesempatan usaha bagi masyarakat serta menyiapkan regenerasi sumber daya manusia/perajin yang unggul dalam menggali, melestarikan dan mengembangkan warisan tradisi dan budaya bangsa.
"Kita mendukung kemandirian ekonomi masyarakat khususnya pengrajin, untuk mewujudkan hal ini, kita harus meningkatkan daya saing produk kerajinan berbasis kearifan lokal dengan skala global melalui pengembangan linovasi, kreatifitas dan efisiensi. Selain itu kita juga harus bisa meningkatkan hubungan kemitraan dan kerajinan dengan lembaga nasional dan internasional dibidang industri kerajinan," ujar Ny. Putri Haryani.
Lebih lanjut, Ia meminta kepada para pengrajin untuk terus meningkatkan inovasi, kreatifitas dan keterampilan serta mengembangkan potensi industri kerajinan yang dapat menjadi sumber peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Kita akan terus lakukan pembinaan untuk meningkatkan kemampuan pengrajin dalam bidang produksi melalui pembinaan teknik produksi, mutu, desain produk, dan menajemen usaha, meningkatkan produksi dan pemasaran, memfasilitasi pengrajin untuk mendapatkan perlindungan hukum atas hak kekayaan intelektual berupa hak cipta, desain," jelas istri Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati tersebut.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Kabupaten Klungkung Ny. Ayu Suwirta menyampaikan jika pemasaran masih menjadi kendala bagi para pengrajin diwilayah Klungkung. Selain itu, banyak produk tiruan yang dijul dipasaran menyerupai hasil produk asli Klungkung seperti halnya kain endek dan tenun rangrang. Untuk itu, Ia berharap permasalahan seperti ini bisa teratasi agar eksistensi produk asli daerah bisa tetap terjaga.
"Selama ini, para pengrajin bisa melakukan produksi namun tidak lancar dalam pemasaran. Pemasaran masih menjadi kendala saat ini. Kita akan turun ke pengrajin untuk memastikan kualitas tetap terjaga. Dari hasil pemantauan di pasar, banyak endek yang datang dari luar Bali. Alasan lebih murah dibanding hasil kerajinan kita. Bagaimana caranya mengatasi pengrajin dengan pedagang maupun pembeli, agar permasalahan ini bisa teratasi. Karena selama ini banyak pembeli tidak tau mana kain endek atau tenun rangrang asli Klungkung dan yang mana dari luar, hal ini menjadi konsern kita," terangnya.
Hadir pula pada kesempatan tersebut Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali Putu Astawa, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Klungkung I G Kusuma Jaya, Wakil Ketua Dekranasda Kabupaten Klungkung Ny. Sri Kasta serta beberapa perwakilan pengrajin di Klungkung. (ksm)