Efek Corona Ekspor Lobster di Tutup Nelayan Gigit Jari | Bali Tribune
Diposting : 3 May 2020 22:15
I Komang Artajingga - Bali Tribune
Bali Tribune / I Ketut Arsana Yasa

balitribune.co.id | Tabanan – Nasib nelayan lobster di Tabanan kini harus gigit jari, pasalnya semenjak 11 April 2020 ditutupnya penerbangan ekspor lobster maupun hasil perikanan yang lainya, sehingga para nelayan pun menjualnya hanya di Bali hanya saja harganya menurun drastis akibatnya banyak nelayan yang tidak melaut.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Tabanan, I Ketut Arsana Yasa beberapa hari lalu, dimana harga lobster size 100-200 gram di pasaran mencapai Rp 450 ribu per kg, kini size tersebut hanya di angka Rp 80-100 ribu per kg. Begitu juga harga lobster di atas 200 gram berkisar Rp 350 ribu per kg. "Nelayan lobster sekarang ini hampir tidak melaut, sebab harga lobster terjun bebas hanya 80 ribu per kg," jelasnya.

Ia pun menjelaskan, untuk bulan April, Mei merupakan musim yang bagus untuk lobster, hanya saja dengan harga lobster yang anjlok membuat para nelayan enggan melaut. Sehingga pihaknya berharap Permen-KP No 56 tahun 2016 tentang lobster bisa direvisi, dan penerbangan segera dibuka agar pengiriman ekspor lobster bisa, sehingga harga lobster bisa kembali bergairah.

"Pada dasarnya bulan April sangatlah bagus untuk menangkap lobster, tetapi karena harganya murah dan biaya produksi tangkap yang tinggi membuat nelayan enggan melaut," pungkasnya I Ketut Arsana Yasa yang juga menjadi Anggota Komisi I DPRD Tabanan.