Empat Pekerja Harian PDAM Tertimpa Material Longsor | Bali Tribune
Bali Tribune, Selasa 24 Desember 2024
Diposting : 27 March 2018 13:50
Agung Samudra - Bali Tribune
air
DIRAWAT – Pekerja harian PDAM, korban longsor, dirawat di RSUD Bangli, Senin (26/3).

BALI TRIBUNE - Nasib apes dialami empat pekerja harian dari PDAM Bangli, mereka mengalami insiden saat memperbaiki  jaringan pipa  di aliran Sungai Tukad Melangit, Dusun Cingang, Desa Kayubihi, Kecamatan Bangli, yang hancur ditertimpa longsor beberapa hari lalu. Para pekerja tersebut tertimpa material longsor, hingga dilarikan ke RSU Bangli, Senin (26/3) siang.AGI

Korban insiden tersebut adalah I Nyoman Budiarsa (43) asal Dusun Cingang, Desa Kayubihi, I Nyoman Ariawan (28) I Putu Karang (29) I Ketut Dapet (45) dan I Nyoman Mulih (53) asal  Penglipuran, Kelurahan Kubu, Bangli. Para korban tersebut mendapat penangan tim medis di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSU Bangli.

Menurut salah seorang karyawan PDAM yang ada di lokasi saat kejadian, I Kadek Roi Saputra, perbaikan jaringan pipa PDAM melibatkan pekerja lokal dan menggandeng pihak rekanan, pekerja lokal bertugas  menggali bekas material longsor yang terjadi pada Jumat (23/3) lalu. Mereka menggali untuk membuka jalur sehingga air Tukad Melangit bisa mengalir. Sedangkan pekerja dari pihak rekanan menggali jaringan pipa serta direncanakan melakukan pemasangan.

Sekitar pukul 12.00 Wita para pekerja istirahat makan siang, sekitar 11 pekerja masih ada di bawah termasuk Roi Saputra. Karena tidak membawa bekal makanan, ia berenca naik, dan beberapa pekerja yang membawa makanan  memilih makan di arel penggalian. “Karena tidak membawa bekal, saya naik,” jelasnya. Baru setengah perjalanan  Roi dikejutkan dengan suara gemurah. Ternyata tebing yang sebelumnya longsor kembali longsor. “Saya berada di lokasi yang cukup aman, saya hanya terkena cipratan lumpur,” jelasnya.

Mengetahui kejadian tersebut para pekerja yang berada di atas langsung turun membantu para korban yang tertimpa material longsor. “Para korban dalam kondisi sadar, namun agak lemas, kemudian dibopong oleh pekerja yang lain,” ujarnya. Salah satu korban I Nyoman Mulih yang mengalami luka robek pada telinga mengatakan saat kejadian dirinya sedang jalan-jalan, namun tiba-tiba terjadi longsor. “Temen yang lain ada yang sedang makan,  tahu-tahu ada longsor,” tuturnya.

Direktur PDAM Bangli I Wayan Gde Yuliawan Askara menjelaskan, sebelumnya jaringan milik PDAM di terjang tanah longsor, tepatnya di aliran Sungai Cingang, Desa Kayubihi, Kecamatan Bangli dan Antugan, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, karena kondisi tahan yang masih labil maka perbaikan ditunda selama sehari. Disampaikan bila saat  tebing yang longsor beberapa hari yang lalu ada bagian yang masih tersisa, dan sisanya tersebut yang longsor hari ini. “Tebing yang longsor saat ini adalah ekornya, posisinya tepat berada di ujung utara tebing yang sebelumnya longsor,” jelasnya. Pasca musibah yang terjadi maka untuk  perbaikan jaringan dihentikan sementara sampai kondisi aman. ”Tanah masih labil dan rawan longsor,” ujaranya.

Untuk suplay air pihaknya akan memberikan layanan dengan mensuplay air menggunakan truk tanki, mengingat ada beberapa kawasan yang airnya mati akibat kerusakan jaringan tersebut. “Untuk armada tanky sudah siap mensuplay air ke warga dan itu sudah kami lakukan sejak   tiga hari,” sebutnya.

Disinggung terkait biaya perawatan, Yuliawan Askara mengatakan sepenuhnya biaya perawatan akan ditanggung perusahaan. “Perusahaan yang akan menanggung biaya pengobatan,” ujarnya di RSU Bangli. Disampaikan pula bila pekerja yang terlibat dalam perbaikan jaringan pipa PDAM sebanyak 33 orang dan tiga diantara karyawan PDAM. Untuk pekerja local diberikan upah Rp 150 ribu perhari.

Sementara petugas Supervisi RSU Bangli I Komang Widiantara mengungkapkan ada lima korban yang ditangani. Dari hasil pemeriksaan awal, korban rata-rata mengalami luka lecet dan masih akan dilakukan observasi mengingat insiden tersebut menimbulkan trauma pada korban. Pihaknya menyebutkan untuk korban I Nyoman Ariawan mengalami luka pada kepala dan lecet pada kaki kiri, korban Ketut Dapet mengalami luka lecet pada kaki dan paha, korban Putu Karang mengalami luka lecet pada tangan kiri dan mata, korban Nyoman Mulih mengalami luka robek pada telinga kanan dan lecet pada paha, serta korban I Nyoman Budiarsa mengeluhkan nyeri pada dada. “Memang kondisi korban Budiarsa terbilang parah dibandingkan korban lainya. Maka akan dilakukan rontgen untuk memastikan kondisi tubuh bagian dalam,” jelasnya.