Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Erupsi Gunung Agung, Bandara Sempat Ditutup, Jalur Darat Tetap Normal

JALUR DARAT - Penumpang pesawat memilih menggunakan jalur darat melalui Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk setelah Bandara sempat ditutup.

BALI TRIBUNE - Kendati akses transportasi udara di Bali melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sempat ditutup, Jumat (29/6) selama hampir 12 jam dari pukul 03.00 Wita hingga pukul 14.30 Wita, akibat abu vulkanis dampak erupsi Gunung Agung, namun akses transportasi masuk dan ke luar Bali melalui jalur darat dipastikan tetap normal.  Arus lalulintas kendaraan keluar dan masuk Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk setelah penutupan Bandara masih ramai lancar dan penyeberangan tergolong normal. Penutupan penerbangan yang berlangsung dari pukul 03.00 Wita hingga pukul 14.30 Wita membuat pengguna transpotasi udara (pesawat terbang) beralih menggunakan jalur darat, salah satunya melui Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk yang menjadi salah satu akses warga yang menuju daerah-daerah di Pulau Jawa maupun yang menuju ke Bali. Beberapa penumpang pesawat yang jadwal penerbangannya dibatalkan akibat penutupan bandara sejak Jumat siang mulai berdatangan di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk. Kendati jumlahnya tidak membludak, hingga Jumat sore warga yang akan keluar Bali yang sedianya menggunakan pesawat terbang masih terus mengalir.  Mereka mengaku memilih jalur darat melalui Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk dengan tujuan Bandara Juanda Surabaya dan akan melanjutkan perjalanan melalui jalur udara ke Jakarta. Walau mengaku sudah membeli tiket pesawat sejak Kamis lalu, namun karena harus tiba di Jakarta Sabtu (30/6) pagi, mereka terpaksa merelakan uang dan tiket pesawat yang mereka sudah beli. Seperti yang diungkapkan salah seorang pengguna jasa penyeberangan di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, Ngurah Rusna asal Tabanan yang mengaku setelah mengetahui informasi Bandara Ngurah Rai ditutup, ia terpaksa mengantarkan anaknya ke Jakarta melalui jalur darat. “Besok pagi jam 9 anak saya harus masuk, terpaksa kami lewat Gilimanuk dulu terus nyambung nanti ke Surabaya biar besok pagi dia sudah bisa tiba di Jakarta,” ungkapnya. Begitupula Indira asal Jakarta mengaku setelah menyeberangan ke Ketapang, ia bersma keluarganya terlebih dahulu mencari pesawat tujuan Surabaya di Bandara Belimbingsari, Banyuwangi sebelum kembali mencari pesawat tujuan Jakarta.  PT ASDP Indonesia Ferry selaku penyedia jasa penyeberangan Ketapang-Gilimanuk menyiapkan 32 armada kapal di 7 unit dermaga yakni Movile Bridge (MB) I, II, III, ponton dan tiga LCM untuk melayani penumpang pesawat akibat penutupan Badara Ngurah Rai. Selama bandara ditutup, arus kendaraan dan penyeberangan di Gilimanuk normal. GM PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Elvi Yoza dikonfirmasi Jumat kemarin mengatakan pelabuhan siap untuk melayani seluruh penumpang.  “Dengan situasi saat ini relatif sepi, penyeberangan siap melayani, dengan 32 armada kami yakin cukup,” terangnya. 

wartawan
Putu Agus Mahendra
Category
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Gunakan Limbah Beracun, DLHK Badung Segel Usaha Pembuatan Gentong

balitribune.co.id | Mangupura - Sebuah usaha pembuatan gentong berbahan tanah liat di wilayah Desa Adat Anggungan, Kelurahan Lukluk, Kecamatan Mengwi disegel Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung. Pasalnya, usaha itu disinyalir menggunakan limbah berbahaya B3 (Bahan Berbahaya Beracun).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Bupati Karangasem I Gusti Putu Parwata dan Wabup Lepas Lomba Gerak Jalan Tingkat SMP/MTs

balitribune.co.id | Amlapura - Semarak peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Karangasem terus berlanjut, Jumat (8/8) sore, Pemerintah Kabupaten Karangasem menggelar Lomba Gerak Jalan Tingkat SMP/MTs putra dan putri se-Kabupaten Karangasem.

Baca Selengkapnya icon click

Gunakan Limbah Beracun, DLHK Badung Segel Usaha Pembuatan Gentong

balitribune.co.id | Mangupura - Sebuah usaha pembuatan gentong berbahan tanah liat di wilayah Desa Adat Anggungan, Kelurahan Lukluk, Kecamatan Mengwi disegel Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung. Pasalnya, usaha itu disinyalir menggunakan limbah berbahaya B3 (Bahan Berbahaya Beracun).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.