Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Erupsi Masih Terjadi, Hujan Abu dan Pasir Landa Amlapura

gempa tektonik
PASIR - Gunung Agung saat erupsi hari Minggu (15/7), selain menyemburkan debu juga mengeluarkan pasir halus yang membuat mata perih.

BALI TRIBUNE - Gunung Agung kembali meletus, sepanjang hari Minggu (15/7). Setidaknya tercatat sebanyak tiga kali letusan. Letusan yang terjadi kemarin juga mengakibatkan terjadinya paparan hujan abu di sejumlah daerah utamanya yang berada di wilayah lereng barat dan tenggara Gunung Agung. Yang mengejutkan bagi warga, yang keluar dari embusan itu bukan hanya abu vulkanik, namun juga hujan pasir halus yang cukup mengganggu kesehatan warga setempat karena jika terkena mata bisa menyebabkan terjadinya mata perih dan iritasi ringan.  Berdasarkan informasi yang dihimpun koran ini Minggu kemarin, hujan abu dan pasir halus dirasakan dampaknya oleh warga di Banjar Nangka, Banjar Bukit Paon, dan Banjar Butus Desa Buana Giri, Bebandem, Karangasem. Hujan pasir juga dialami oleh warga di Desa Budakeling, wilayah Kota Amlapura, dan beberapa daerah di wilayah Kecamatan Abang seperti di Desa Pidpid, Desa Nawakerti, dan Desa Tiying Tali.   “Tadi subuh saya ke Bukit Tabuan, pulangnya tiba-tiba mata saya perih seperti terkena pasir. Dan saya baru sadar kalau ternyata terjadi hujan abu pasir,” ungkap Abdullah salah satu warga di Amlapura, kemarin. Berdasarkan Magma Volcanic Eruption Notice (VEN) yang dikeluarkan oleh Pos Pengamatan Gunung Agung, PVMBG Kementerian ESDM, erupsi atau letusan terjadi sekitar pukul 04.52 Wita, kemarin namun karena visual Gunung Agung tertutupi awan dan kabut tebal, maka ketinggian letusan atau kolom abu tidak teramati. Namun erupsi ini terekam oleh Seismogram di Pos Pengamatan dengan amplitudo maksimum 24 mm berdurasi 2 menit 20 detik. Pun demikian, dalam Magma Volcalo Activity Report (VAR) periode pengamatan dari pukul 00.00 sampai dengan 06.00 Wita kemarin, terjadi tiga kali gempa embusan dengan amplitudo 7-10 mm, gempa vulkanik dangkal sebanyak empat kali dengan amplitudo 2-5 mm, gempa vulkanik dalam  sebanyak 1 kali beramplitudo 10 mm berdurasi 25 detik, gempa tektonik jauh berdirasi 60 detik dengan amplitudo 7 mm.  Letusan kedua terjadi sekitar pukul 09.05 Wita dimana berdasarkan Magma VEN yang dikeluarkan PVMBG secara visual kolom abu letusan teramati dengan ketinggian 1500 meter di atas permukaan kawah dengan intensitas tebal dimana kolom abu teramati mengarah ke tenggara dan barat. Sementara itu  terkait letusan yang terjadi kemarin, ahli Vulkanologi PVMBG kementerian ESDM, I Gede Suantika, kepada koran ini menjelaskan, setelah letusan yang terjadi tanggal 2 Juli lalu, magma masih terus naik ke permukaan.  “Memang suara atau volume terbesar terjadi pada tanggal 2 Juli, dan setelah itu magma terus naik tapi secara perlahan sehingga mengakibatkan terjadinya embusan,” jelasnya. Artinya, saat ini masih ada dorongan magma ke atas yang terjadi secara perlahan dan itu terlihat dari terjadinya embusan dengan ketinggian kolom abu rata-rata 1.000-1.500 meter di atas permukaan kawah.  Terkait kemungkinan adanya penambahan volume lava dalam kawah, menurutnya masih terus ada penambahan volume lava. Hanya saja volumenya sedikit. “Untuk berapa penambahan volume lava per harinya kita tidak bisa memastikan berapa kubik. Kita masih tetap di status siaga dan terus kita lakukan pemantauan 24 jam penuh. Untuk hujan abu pasir masih terjadi di radius 4 kilometer,” tutupnya.

wartawan
redaksi
Category
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Satu Keluarga, Satu Sarjana

balitribune.co.id | Satu keluarga, satu sarjana. Itulah slogan yang digaungkan Gubernur Bali, Wayan Koster, lewat program barunya yang digadang-gadang sebagai pemutus rantai kemiskinan. Sebuah mimpi kolektif yang terdengar sederhana sekaligus indah. Setiap keluarga menghadirkan seorang anak berjas toga, tersenyum di panggung wisuda, seakan keberhasilan akademik otomatis mengangkat martabat seluruh rumah tangga.

Baca Selengkapnya icon click

PTK Sigap Salurkan Bantuan ke Masyarakat Terdampak Banjir di Wilayah Bali

balitribune.co.id | Denpasar - PT Pertamina Trans Kontinental (PTK), anak usaha dari PT Pertamina International Shipping (PIS), bergerak cepat menyalurkan bantuan kebutuhan pokok bagi masyarakat terdampak musibah banjir yang melanda beberapa wilayah di Bali. Aksi ini menjadi wujud nyata dari komitmen PTK untuk selalu hadir di tengah masyarakat, memberikan dukungan moral dan material, serta meringankan beban warga yang tengah menghadapi masa sulit.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Korban Hilang Pascabanjir Belum Ditemukan, Desa Adat Mengwitani Gelar Upacara

balitribune.co.id | Mangupura - Satu keluarga hingga Minggu (14/9), masih dinyatakan hilang pascabanjir bandang melanda Perumahan Permata Residence, Lingkungan Gadon, Kelurahan Mengwitani pada Rabu (10/9).

Tim gabungan terus melakukan pencarian di lokasi, sementara Desa Adat Beringkit menggelar ritual adat untuk mendoakan para korban.

Desa Adat Beringkit menggelar ritual Mecaru Guru Piduka dan Bendu Piduka di lokasi kejadian. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.