BALI TRIBUNE - Pertumbuhan ekonomi Klungkung terus mengalami peningkatan secara signifikan. Berdasarkan penelitian Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, dalam kurun waktu dua tahun (2015-2016) pertumbuhan ekonomi Klungkung berada di atas pertumbuhan ekonomi Bali. Bahkan, Gini Ratio (pengukur tingkat ketimpangan pendapatan secara menyeluruh) Kabupaten Klungkung juga berada tidak jauh dari Provinsi Bali, yakni di kisaran angka 0,3601.
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Klungkung dipengaruhi beberapa faktor. Setidaknya, ada 17 lapangan usaha sebagai penyumbang distribusi persentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Klungkung Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) 2014-2016. Dari 17 lapangan usaha, tiga di antaranya merupakan lapangan usaha penyumbang PDRB Kabupaten Klungkung tertinggi tahun 2016. Di antaranya, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 23,11 persen, bidang penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 13,76 persen dan 9,30 persen bersumber dari bidang industri pengolahan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Klungkung, I Gede Putu Winastra, Minggu (28/1) menyampaikan, selain tiga lapangan usaha sebagai penyumbang PDRB tersebut, ada tiga lapangan usaha yang juga mengalami pertumbuhan tertinggi dua tahun terakhir. Ketiga lapangan usaha yang tumbuh dalam laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Klungkung Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) 2010 menurut lapangan usaha 2014-2016 adalah bidang konstruksi, perdagangan besar dan eceran sebesar 14,96 persen, penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 10,18 persen dan jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 8,45 persen. “Angka sementara Produk Domestik Regional Bruto Klungkung tahun 2015 Atas Dasar Harga Konstan 2010 menurut lapangan usaha 2012-2016 adalah Rp 4,8 Triliun lebih,” ujar Sekda Winastra.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengakui apa yang terjadi mengenai peningkatan perekonomian ini tidak turun dari langit. “Upaya kerja keras melalui turun langsung mengecek masyarakat di desa melalui bedah desa hingga ke 36 desa saat ini, banyak hal yang kami temukan dan langsung eksekusi,” sebut bupati.
Semua instansi terkait bekerja dan bergerak langsung melakukan penanganan. Seperti penanganan kesehatan bagi warga kurang mampu dari Dinas Kesehatan Klungkung, pemberian bantuan bedah atau rehab rumah dari Dinas Sosial. Penanganan lainnya dari Dinas Pendidikan yakni pemberian beasiswa bagi siswa dari keluarga kurang mampu. Bahkan, dalam bedah desa di Desa Tegak, Kecamatan Klungkung beberapa waktu lalu, Bupati Suwirta ingin memperbaiki sanitasi diwilayah ini dengan program 100:0:100. Yakni ketersediaan 100 persen air minum, 0 persen kawasan kumuh, dan 100 persen fasilitas sanitasi serta drainase melalui penanganan yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung.