Festival Seni Bali Jani II Berlangsung Virtual Bertajuk Candika Jiwa: Puitika Atma Kerthi | Bali Tribune
Diposting : 1 October 2020 17:55
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Bali Tribune / PENGOLAHAN VIRTUAL - Format festival ini diharapkan dapat menjangkau seluas-luasnya kemungkinan kreatif atas pengolahan virtual sebagai konsep (merujuk upaya elaborasi dan eksplorasi terkait estetik, stilistik, teknik artistik dan tematik), serta wahana atau media (penggunaan berbagai piranti media baru (digital) dalam proses dan penyajiannya).

balitribune.co.id | Denpasar – Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Kebudayaan Provinsi Bali tetap berkomitmen untuk menyelenggarakan Festival Seni Bali Jani (FSBJ) II guna tetap menjaga ‘roh' kesenian Bali beserta para seniman dan pekerja seni lintas bidang. Penyelenggaraan FSBJ tahun ini bertepatan pandemi Covid-19 yang akan berlangsung pada 31 Oktober-7 November 2020, disajikan secara virtual di kanal youtube Disbud Prov. Bali. 

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Prof. I Wayan 'Kun' Adnyana dalam siaran persnya, Kamis (1/10) menyatakan, festival kali ini mengusung tagar utama #BaliArtsVirtual. Dimana seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan melalui media virtual, dan/atau gabungan pergelaran langsung (luring) dengan virtual (luring), dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan sebagai bagian dari ketentuan pelaksanaan.

Format festival ini diharapkan dapat menjangkau seluas-luasnya kemungkinan kreatif atas pengolahan virtual sebagai konsep (merujuk upaya elaborasi dan eksplorasi terkait estetik, stilistik, teknik artistik dan tematik), serta wahana atau media (penggunaan berbagai piranti media baru (digital) dalam proses dan penyajiannya). 

Sejak digelar pertama kali pada tahun 2019, festibal Ini merupakan kegiatan apresiasi budaya untuk pemajuan kesenian modern, kontemporer dan kesenian yang bersifat inovatif. Penyelenggaraan yang kedua kalinya, pada tahun 2020 ini merupakan implementasi dari Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru, serta Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali. 

Dikatakan Kun Adnyana, format penyelenggaraan festival secara virtual ini merupakan sebentuk transformasi sosial bagi masyarakat Bali. Ada proses alih pengetahuan dan keterampilan yang terjadi serentak di Bali, yakni terkait proses persiapan dan produksi suatu pementasan karya seni komunal secara daring, termasuk bagaimana cara publik menikmati serta menghikmati sajian tersebut. 

“Ini bukan semata festival kesenian, melainkan juga sebuah upaya bersama menjaga optimisme masyarakat ditengah rundungan berita tentang Covid-19. Melalui program seni yang berkesinambungan secara terencana, terkelola, dan terlaksana dengan baik, diharapkan menumbuhkan solidaritas masyarakat agar peduli pada sesama. Sigap tanggap dalam menghadapi kesulitan dan problematik sosial. Seni bukan hanya menghadirkan keindahan, melainkan juga seruan kesadaran," jelas Kun Adnyana.

Festival Seni Bali Jani II mengusung tajuk utama “Candika Jiwa: Puitika Atma Kerthi”, bermakna semesta kreativitas terkini dalam “mencandikan” jiwa, spirit, taksu, atau ide-ide cemerlang.

Pada penyelenggaraan kali ini, Festival Seni Bali Jani II bukan hanya merespon secara kreatif dan inovatif situasi pandemi Covid-19, namun berpijak pula pada konsep utama yakni Eksplorasi, Eksperimentasi, Lintas Batas, Kontekstual dan Kolaborasi. 

Kurator Festival, Prof. I Gede Arya Sugiartha berharap festival ini dapat membuka ruang seluas-luasnya untuk ragam kreativitas dan ekspresi seni baru yang modern maupun kontemporer melalui eksperimentasi berbagai medium atau media, namun tetap berbasis atau mengeksplorasi tradisi atau nilai lokal Bali.