balitribune.co.id | Denpasar – Fraksi PDIP DPRD Bali mendorong Pemerintah Provinsi menumbuhkembangkan generasi millenial memanfaatkan teknologi digital menjadi wirausaha baru dan modern. Demikian menyampaikan pandangan umum terhadap Raperda Tentang Perubahan APBD Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun Anggaran 2021.
Dibacakan I Nyoman Budi Utama,SH bahwa apa yang telah disampaikan oleh Gubernur bahwa Pendapatan Daerah dalam APBD lnduk 2021 sebesar 6,035 triliun rupiah lebih, berkurang sebesar 41,3 miliar rupiah lebih, sehingga menjadi 5,9 triliun rupiah lebih.
Fraksi PDI Perjuangan, berpendapat bahwa berkurangnya Pendapatan Daerah ini disebabkan oleh berkurangnya Pendapatan Transfer dari Pemerintah Pusat. Belanja Daerah dalam APBD Tahun Anggaran 2021 semula dianggarkan sebesar 8,5 triliun rupiah lebih, menurun sebesar 332,5 miliar rupiah lebih, sehingga dalam Perubahan APBD Tahun Anggaran 2021 menjadi sebesar 8,2 triliun rupiah lebih.
"Terhadap hal tersebut, Kami Fraksi PDI Perjuangan memberikan apresiasi kepada Saudara Gubernur karena bisa melakukan efisiensi Belanja Daerah sebesar 3,89 %." Sebut Budi Utama.
Defisit APBD pada anggaran induk Tahun 2021 sebesar 2,5 triliun rupiah lebih, berkurang sebesar 291, 1 miliar rupiah lebih, sehingga dalam Perubahan APBD Tahun Anggaran 2021 menjadi 2,2 triliun rupiah lebih.
Fraksi PDI Perjuangan berpendapat bahwa defisit APBD Bali disebabkan oleh daya beli masyarakat yang membayar PAD dari Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sangat terpuruk mengingat sebagian besar masyarakat Bali bergerak di sektor pariwisata, meskipun penurunan ini ditutupi dengan kenaikan hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan dan Lain-lain PAD yang Sah.
Komponen yang diharapkan mampu mendongkrak ekonomi saat ini adalah belanja Pemerintah baik pusat maupun daerah, namun alokasi Pendapatan Transfer dari Pemerintah Pusat ke Daerah justru mengalami penurunan yang berdampak pada menurunnya Total Pendapatan Daerah.
"Oleh karena itu, adanya kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sejak tahun 2020 sangat berarti bagi Bali. Setidaknya, dapat membantu masyarakat Bali untuk bertahan sambil berusaha untuk bangkit kembali," tegasnya.
Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan perekonomian Bali mulai berangsur pulih. Hal ini terlihat dari pertumbuhan produk domestik regional bruto (PDRB) Bali sebesar 2,83% pada kuartal II-2021.
Fraksi PDI Perjuangan, mendorong Pemerintah Provinsi untuk menggerakkan sektor UMKM dan Ekonomi Kreatif termasuk, menumbuh kembangkan wirausaha-wirausaha baru melalui pelatihan-pelatihan sehingga secara kuantitas UMKM bertambah yang berdampak terhadap tersedianya lapangan kerja.
"Secara khusus kami mendorong Pemerintah Provinsi menumbuhkembangkan generasi millenial memanfaatkan teknologi digital menjadi wirausaha baru dan modern," sambung Ketua Fraksi, PDIP DPRD Bali, Dewa Made Mahayadnya, SH.