Denpasar, Bali Tribune
Pertandingan cabang olahraga (cabor) futsal pada PON XIX/2016 Jawa Barat, September nanti dipastikan dibagi ke dalam dua grup menyusul mundurnya tim futsal PON Banten. Dengan pembagian dua grup itu, maka tim yang kiprah menjadi 11 tim dengan pembagian satu grup 5 tim dan 6 tim.
Kepastian itu disampaikan Ketua Umum Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) Bali, Komang Mahendra Wistawan didampingi Sekretaris Umu (Sekum) AFP Bali, Nasser Attamimy. “Surat kepastian itu telah kami terima beberapa waktu lalu. Justru dengan hanya dua grup itu menjadi kendala tersendiri bagi kami. Terutama terkait dengan kuota pemain yang telah ditentukan PB PON futsal,” ujar Mahendra Wistawan diamini Nasser Attamimy di Denpasar, Minggu (10/7).
Kendala pemain yang dimaksudkannya tak lain yakni kuota satu tim hanya 12 pemain, dirasakan berat karena riskan dengan cedera pemain. Hal itu karena jika Bali main di grup mana saja, jika harus satu grup bertanding dengan 5 tim bakal bermain empat kali, sedangkan satu grup dengan 6 tim maka bakal bertanding lima kali.
“Dengan kondisi itulah Technical Delegate (TD) cabor futsal PON kini mengajukan tambahan kuota pemain satu tim yang sebelumnya 12 pemain menjadi 16 pemain. Hanya pengajuan itu masih belum ada kepastian sampai sekarang, apakah disetujui atau tidak. Kami sifatnya menunggu informasi resmi saja,” tandas Wistawan.
Jika hal itu nantinya disetujui 16 pemain, maka kuota 12 pemain futsal yang disetujui KONI Bali bakal tetap tidak berubah. Sedangkan 4 pemain tambahan nantinya akan dicarikan solusi untuk biayanya oleh manajemen tim. Di lain pihak Nasser Attamimy menegaskan, jika semua itu terealisasi nantinya, maka pengajuan bantuan ke KONI Bali hanya terkait dengan tambahan dua kamar untuk 4 pemain tambahan itu.
“Artinya jika ada tambahan empat pemain itu maka saat TC Sentralisasi nanti kami akan mengajukan tambahan dua kamar untuk 4 pemain itu. Tapi sekarang ini kami masih menunggu kepastian resmi saja, soal tambahan kuota 4 pemain itu,” pungkas Nasser.