Gadung Sari Duta Tabanan Lomba Desa Tingkat Provinsi | Bali Tribune
Diposting : 15 July 2016 13:33
Arta Jingga - Bali Tribune
lomba
LOMBA DESA - Penilaian lomba desa untuk tingkat Provinsi Bali, di Kantor Desa Gadung Sari, Selemadeg Timur, Kamis (14/7).

Tabanan, Bali Tribune

Desa Gadung Sari merupakan desa yang sangat muda usianya karena merupakan pemekaran dari Desa Gadungan. Oleh karena itu, luas wilayah, jumlah penduduk yang banyak dan terpencar, serta sentuhan infrastruktur kurang memadai. Pemekaran terjadi sejak 2007, desa ini memiliki luas wilayah 340,34 Hektar dengan jumlah penduduk 1.512 jiwa. Setelah melalui tahapan evaluasi di Kabupaten dengan memperhatikan RTS dan RTM, Desa Gadung Sari masih dikategorikan desa tertinggal. Segala upaya dan program diupayakan dalam pengentasan kemiskinan.

Hal ini diungkapkan Perbekel Gadung Sari I Wayan Sukedana saat penilaian lomba desa mewakili Kecamatan Tabanan, untuk tingkat Provinsi Bali, di Kantor Desa Gadung Sari, Selemadeg Timur, Kamis (14/7).

Kepala BPMD Kabupaten Tabanan dalam sambutannya dibacakan oleh Kepala Bidang Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat I Ketut Sujana mengatakan tampilnya Desa Gadung Sari sebagai Duta Tabanan, setelah melalui evaluasi dengan memperhatikan jumlah rumah tangga sasaran (RTS) dan rumah tangga miskin (RTM) yang posisinya nomor 4 (48,9%) di Kabupaten Tabanan.

Dia mengajak menjadikan momen ini sebagai titik awal terus berbuat yang lebih greget lagi khususnya dalam upaya pengentasan kemiskinan untuk masa mendatang. “Perlombaan ini bukan tujuan akhir, melainkan sebagai sarana mengingatkan untuk selalu bangkit mengatasi permasalahan semaksimal mungkin dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelasnya.

Tim penilai dari Provinsi Bali yang diwakili oleh Kepala Bidang Ketahanan Pangan Ny. Rai Aryawati mengatakan, dalam melakukan percepatan penanggulangan kemiskinan perlu dilakukan upaya penajaman yang meliputi penetapan sasaran, perancangan dan keterpaduan program, monitoring dan evaluasi. “Melalui partisipasi, kerja sama, serta kemandirian masyarakat dalam pembangunan desa, dengan begitu peningkatan kualitas kehidupan masyarakat segera terwujud," terangnya.

Kata Aryawati, tahun 2016 merupakan tahun kedua dilaksanakannya lomba desa berprestasi menurunkan kemiskinan tingkat provinsi Bali. “Dengan adanya lomba ini di harapkan dapat menguatkan kerukunan masyarakat serta kepekaan dan rasa memiliki masyarakat yang kurang mampu di daerahnya," imbuhnya.

Adapun indikator perlombaan yang menjadi syarat keberhasilan suatu desa di antaranya: program inovasi, efektivitas pelaksanaan program, eksistensi pelaksanaan program, kelembagaan tim penanggulangan di desa, kepekaan masyarakat  terhadap permasalahan kemiskinan, tingkat pengangguran dan dokumen pendukung.