Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

GAUNG PIALA DUNIA

Bali Tribune

BALI TRIBUNE - Piala dunia sepak bola yang digelar 14 Juni-15 Juli 2018 di Rusia saat ini adalah event ke-21 sejak federasi sepak bola internasional (FIFA) menggelar pertama kali di tahun 1930. Kala itu,  presiden FIFA Jules Rimet menunjuk Uruguay sebagai negara pertama yang dipercaya sebagai penyelenggara. Event internasional di Uruguay itu berhasil memikat penggemar sepak bola dunia untuk mencintai cabang olah raga tersebut. Sejak itu, Piala Dunia FIFA  mengalami ekspansi secara berturut-turut, juga perubahan format dimana saat ini 32 tim final turnamen diawali oleh proses kualifikasi dua tahun, yang melibatkan hampir 200 tim dari seluruh dunia. Di banding dengan event internasional cabang olahraga lain, sepak bola merupakan event yang paling banyak menyita perhatian. Bahkan FIFA selaku pemegang otoritas penyelenggara juga ikut terdongkrak reputasinya sebagai organisasi internasional dengan positioning paling kuat. Mengapa sepakbola demikian populer? Karena cabang olahraga ini dikenali masyarakat dunia lebih awal dari cabang lainnya. Dan, hampir semua permainan tradisional masyarakat di dunia sejak zaman lampau, menyerupai sepak bola. Dalam catatan sejarah dunia, olahraga sepak bola mulai diperkenalkan sejak abad ke-2 dan ke-3 sebelum Masehi di Tiongkok. Pada masa Dinasti Han tersebut, masyarakat menggiring bola kulit dengan menendangnya ke jaring kecil. Permainan serupa juga tampak di Jepang dengan sebutan Kemari. Bahkan, di Indonesia pun, sejak zaman kerajaan, sepakbola menjadi mainan paling digemari. Memasuki abad ke-21, olahraga ini telah dimainkan oleh lebih dari 250 juta orang di 200 negara, yang menjadikannya sebagai olahraga paling populer di dunia. Hingga sekarang, diperkirakan olahraga itu dimainkan lebih dari 700 juta hingga 900 juta warga dunia di 300-an negara. Penggemarnya diperkirakan mencapai satu setengah miliar orang. Pantas kiranya, dana FIFA  untuk menggelar event internasional itu sangat besar.  Bayangkan, dari 32 peserta Piala Dunia 2018 yang telah melewati babak kualifikasi dan tampil di putaran final, setidaknya sudah mengantongi delapan juta dolar AS atau sekira Rp108,3 miliar. Sementara juara Piala Dunia 2018 bakal memperoleh hadiah 38 juta dolar AS (Rp514 miliar) dan posisi runner-up mendapatkan 28 juta dolar AS (378 miliar). Pada Piala Dunia 2014 saat Jerman keluar sebagai kampiun mendapatkan apresiasi senilai 35 juta dolar AS (Rp473 miliar) dan Argentina yang meraih posisi kedua berhak atas hadiah sebesar 25 juta dolar AS (Rp338 miliar). Total hadiah di Piala Dunia 2018 mengalami peningkatan sebanyak 12% dari penyelenggaraan sebelumnya. Kemudian, bagi tim yang tampil di peringkat tiga dan empat masing-masing akan memperoleh 24 juta dolar AS (Rp324 miliar). Sedangkan tim yang lolos ke fase knock outbabak 8 besar bakal mendapatkan 16 juta dolar AS (Rp216 miliar) dan tim yang terhenti di babak 16 besar mendulang hadiah 12 juta dolar AS (Rp162 miliar). Inilah piala dunia bergelimang dolar. Dan, kemeriahannya dapat merebak ke seluruh dunia, dapat menghancurkan sentimen ini group lain yang sempat membelah kelompok manusia. Kita dapat melihat fakta tersebut di Indonesia. Saat event politik Pilkada langsung serta gaung Pileg dan Pilpres bergema dan mengacak-acak kesatuan dan soliditas sosial kita, event piala dunia ini menghampiri. Maka, para pendukung berbeda pilihan politik bisa bersorak girang dalam event nonton bareng. Wacana di media maupun lisan dalam berbagai pertemuan yang sebelumnya dipenuhi dengan narasi politik, sejenak berganti dengan wacana bola, tim kesayangan dan pemain favorit. Suhu panas politik seolah diguyur embun untuk menyatu dalam emosi yang sama.

wartawan
Mohammad S. Gawi
Category

Komitmen Kuat Jaga Stabilitas Harga Menjelang Hari Raya, Bupati Bangli Pimpin Rapat High Level Meeting TPID dan TP2DD B

balitribune.co.id | Bangli - Bupati Bangli SN Sedana Arta, memimpin Rapat High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kabupaten Bangli Tahun 2025. Pertemuan penting ini dilaksanakan dalam rangka mengantisipasi dan menjaga stabilitas harga, khususnya menjelang perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan yang jatuh pada bulan November 2025.

Baca Selengkapnya icon click

Pohon Tumbang di Pura Penataran Ped, Seorang Pemedek Tewas, Lima Luka-luka

balitribune.co.id | Semarapura - Pohon gepah yang tumbuh di Pura Segara Penataran Ped, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida mendadak tumbang, Rabu (5/11) malam. Pohon berukuran besar itu, menimpa beberapa pemedek yang kebetulan berada di pura tersebut untuk melakukan persembahyangan purnama. Seorang warga dilaporkan meninggal dunia dari musibah tersebut.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Jadikan Nusa Penida 'Green Island', Bupati Klungkung Ajak Warga Stop Buang Sampah Sembarangan

balitribune.co.id | Semarapura - Mari bersama-sama peduli kebersihan lingkungan jangan membuang sampah sembarangan agar Nusa Penida selalu bersih dari sampah. Hal tersebut disampaikan Bupati Klungkung, I Made Satria saat membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Waste Management Ecosystem di Mandawa Creative Speace Amerta Penida, Desa Sakti, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Kamis (6/11/). 

Baca Selengkapnya icon click

Dekranasda Tabanan Tampilkan Karya Triwastra dalam Bali Fashion Week 2025 Season 1

balitribune.co.id | Tabanan - Selaku Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya diwakili Ny. Budiasih Dirga menghadiri ajang Dekranasda Bali Fashion Week 2025 Season 1, yang digelar di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali, Selasa (4/11). 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Matangkan Keterbukaan Informasi, Diskominfosan Bangli Terima Visitasi Komisi Informasi Bali

balitribune.co.id | Bangli – Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominfosan) Kabupaten Bangli menunjukkan keseriusan dalam mengelola keterbukaan informasi publik dengan menerima kunjungan penting dari Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Komisi Informasi (KI) Bali, Kamis (6/11).

Baca Selengkapnya icon click

Serangan Tikus di Tegalalang: Petani Pasrah Gagal Panen 3 Kali Musim, Merugi Tanpa Jaminan Asuransi

balitribune.co.id | Gianyar - Di tengah usaha petani mempertahankan lahan sawahnya dari alih fungsi, justru hama tikus menggerogoti. Di Subak Pujung Kaja, Desa Sebatu, Tegallaalang, Gianyar, bahkan ada petani yang mengalamai gagal panen dalam tiga musim berturut-turut. Hal ini sangat ironis, kerugian material dan inmaterial cukup siginifikan tanpa jaminan asuransi.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.