Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

'Geger Perang Alas', Pentas Calonarang Bli Braya Berpesan Memuliakan Alam

Bali Tribune / CALONARANG - pementasan Calonarang di Pura Dalem, Desa Adat Galiran, Buleleng pada Jumat (7/4).
balitribune.co.id | SingarajaMemuliakan dan menghormati alam adalah pesan yang terus digaungkan LSM Bli Braya. Salah satunya seperti dalam pementasan Calonarang di Pura Dalem, Desa Adat Galiran, Buleleng pada Jumat (7/4) lalu.
 
Ketua LSM Bli Braya, Dr. I Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa mengatakan bahwa setiap pementasan yang sudah dilaksanakan selain murni tidak dibayar atau ngayah, LSM juga merancang judul yang berkaitan erat dengan isu-isu penting yang perlu diketahui masyarakat. Seperti penampilan Calonarang di Pura Dalem, Desa Adat Galiran, Buleleng ini, LSM Bli Braya mengambil judul "GEGER PERANG ALAS".
 
Seniman yang juga Dekan Fakultas Hukum Universitas Mahasaraswati ini memaparkan secara singkat tentang judul Calonarang yang dipentaskan. Dimana dikisahkan ada seseorang yang ingin merusak hutan namun ide tersebut justru diketahui oleh yang punya hutan (orang sakti). Sehingga yang merasa memiliki hutan ingin melawan orang yang ingin merusak hutan dengan meminta restu Dewi Durga. 
Lihat foto: I Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa
Orang sakti tersebut kemudian bertapa dan berhasil mendapatkan restu Dewi Durga agar bisa melawan orang yang ingin merusak hutan (alam). Tujuan diberikannya restu tersebut supaya alam semesta atau hutan yang suci, asri dan lestari ini tetap bisa terjaga dengan baik.
 
"Kita pentaskan dalam bentuk seni (kampanye menjaga hutan) tujuannya supaya bisa menumbuhkan keinginan masyarakat untuk menjaga alam sampai ke anak cicitnya dan menikmati alam secukupnya tidak berlebihan dan tidak mengeksploitasi berlebihan," ucapnya.
 
Dalam pementasan tersebut, Lanang Perbawa juga banyak melibatkan generasi muda termasuk pelajar. Tujuannya tidak lain bagaimana memperkenalkan sejak dini kepada generasi muda pentingnya menjaga alam, adat, dan budaya supaya rasa saling memiliki tetap ada. Sebab dengan begitu menurutnya generasi muda bisa ikut berpartisipasi menjaga alam, adat utamanya seni dan budaya di Bali secara bersama-sama.
 
"Pentingnya alam, adat dan budaya ini harus dijaga bisa melalui pentas-pentas Seni karena disini tempat anak-anak untuk eksistensi selama ini dia belajar seni atau menari dan sebagainya," tandasnya.
wartawan
CHA

Kekurangan Data Pendukung dari Eksekutif, Pembahasan 8 Ranperda di DPRD Bangli Tertunda

balitribune.co.id | Bangli -  Hingga pertengahan Agustus ini sejumlah rancangan peraturan daerah (ranperda) yang masuk dalam program pembentukan perda (propemperda) belum juga dibahas DPRD Bangli. Hal tersebut karena adanya kekurangan  data pendukung dari eksekuitif selaku pengusul. Hal itu diungkapkan Ketua DPRD Bangli. I Ketut Suastika pada Rabu (20/8). 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Desa Tibubeneng Kebut Program Lubang Sibiomasi, Target 2026 Sampah Rumah Tangga Kelola Mandiri

balitribune.co.id | Mangupura - Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Badung, mulai serius menangani persoalan sampah dari hulu. Program lubang sibiomasi—atau teba modern untuk sampah organik—jadi andalan agar tiap rumah tangga bisa mengelola sampahnya sendiri tanpa harus bergantung pada TPA.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

5 Pasien Sukses Jalani Operasi Katarak Gratis Kagama Bali di HUT GOW Badung

balitribune.co.id | Mangupura -  Sebanyak 242 warga Badung memanfaatkan layanan “Periksa Mata Gratis” Perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-80 dirangkai dengan HUT ke-2 Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Badung di Warung Kopi Bamboo Cafe, Desa Dalung, Kuta Utara, Selas (19/8)

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.