Gempa Tektonik 5,8 SR Guncang Bali, Pasien di RSUD Karangasem Dievakuasi ke Tempat Aman | Bali Tribune
Diposting : 22 August 2022 22:31
AGS - Bali Tribune
Bali Tribune/ DIEVAKUSI - Sejumlah pasien dievakuasi ke tempat yang aman didampingi perawat RSUD Karangasem.

balitribune.co.id | Amlapura - Gempa tektonik berkekuatan 5.8 Skala Richter (SR) mengguncang wilayah Pantai Selatan Klungkung, Bali, Senin (22/8/2022) sekitar pukul 16.36 Wita. Kuatnya guncangan gempa membuat warga hampir seluruh wilayah di Karangasem berhamburan keluar rumah. Di RSUD Karangasem, perawat dan keluarga penunggu pasien mengevakuasi pasien dari dalam ruang perawatan ke selasar dan ruang gedung.

Dari pantauan media ini beberapa saat setelah terjadi gempa, sejumlah pasien di RSUD Karangasem dievakuasi ke selasar dan ruang lantai 1 rumah sakit, utamanya pasien yang dirawat di gedung Wijaya Kusuma (WK) berlantai tiga. Perawat juga nampak sigap mengawasi dan merawat pasien yang dievakuasi ketempat aman tersebut, karena dikhawatirkan terjadi gempa susulan yang lebih besar.

“Saat kejadian saya sedang nungguin anak saya yang sakit di ruang perawatan di lantai 2 Wijaya Kusuma. Tiba-tiba terjadi gempa cukup besar pak. Nah saya langsung mengevakuasi anak saya dibantu perawat untuk ketempat aman di bawah,” ungkap I Made Subrata, warga Banjar Dinas Uma Anyar, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Karangasem, kepada media ini di RSUD Karangasem.

Selain anaknya, pasien lainnya juga dievakuasi ke luar ruangan karena khawatir terjadi gempa susulan yang lebih besar. Berada di tempat aman beberapa jam, pasien kemudian dibawa kembali keruang perawatan, karena sudah tidak ada gempa susulan.

Sementara itu, berdasarkan analisis BMKG menunjukkan jika gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,6. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 9,36° LS ; 115,56° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 47 Km arah Selatan Nusapenida, Klungkung, Bali pada kedalaman 134 km.

Dari segi jenis dan mekanisme gempabumi, menurut analissis BMKG dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng. “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)” jelas Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, dalam rilis resmi BMKG pasca kejadian gempa tersebut.

Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Badung, Denpasar, Klungkung, Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, dengan skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Buleleng, Tabanan, Karangasem, Gianyar, Lombok Utara, Lombok Timur, Dompu, Sumbawa, Sumbawa Barat, Bima dengan skala intensitas III MMI. Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu, dirasakan di daerah Jember dengan skala intensitas II MMI. Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidah berpotensi Tsunami.

Sementara hingga pukul 16.00 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.