
balitribune.co.id | Nusa Dua - Komunitas lingkungan, wisatawan domestik maupun mancanegara hingga masyarakat desa penyangga kawasan pariwisata dilibatkan dalam menjaga ekosistem pantai di Nusa Dua Kabupaten Badung. Dalam menjaga kelestarian lingkungan di kawasan Nusa Dua dilakukan dengan kolaborasi lintas sektor. Seperti dalam kegiatan pelepasan 100 ekor tukik oleh pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua (ITDC) bersama tenant yang melibatkan ratusan wisatawan asing dan domestik di area pantai Nusa Dua Beach Hotel, Kamis (25/9).
Kegiatan yang diikuti turis asing usia anak-anak ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat serta wisatawan akan pentingnya menjaga ekosistem pantai dan laut sejak usia dini, sekaligus memberikan pengalaman edukatif yang bermakna bagi peserta. Inisiatif ini juga merupakan bagian dari dukungan ITDC terhadap program ekowisata berkelanjutan, yang menjadi fokus utama pengembangan kawasan The Nusa Dua.
General Manager The Nusa Dua, I Made Agus Dwiatmika, menyampaikan kegiatan ini merupakan konsistensi ITDC dalam menghadirkan pariwisata yang terintegrasi dengan prinsip keberlanjutan. “Melalui kolaborasi dengan tenant dan komunitas, kami ingin menghadirkan kegiatan yang tidak hanya bermanfaat secara ekologis, tetapi juga memberi pengalaman berharga bagi wisatawan serta memperkuat citra The Nusa Dua sebagai kawasan pariwisata ramah lingkungan," ujarnya.
Selain pelepasan tukik, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pemaparan mengenai konservasi penyu oleh Komunitas Bulih Bali, serta melibatkan Key Opinion Leader (KOL) dan relawan pendidikan dari berbagai komunitas. Kehadiran mereka semakin memperluas jangkauan pesan pelestarian lingkungan kepada publik, khususnya generasi muda.
Humas Asosiasi Kelompok Pelestari Penyu Bali (AKPPB)/Komunitas Bulih Bali, I Kadek Wiadnyana, mengatakan tukik yang dilepas kali ini merupakan hasil dari proses relokasi telur penyu yang sebelumnya ditemukan di Pantai Mengiat. “Relokasi telur penyu yang kami lakukan di tempat konservasi di Bali merupakan bagian dari konsep ex-situ conservation, yaitu upaya konservasi yang dilakukan di luar habitat aslinya. Melalui proses relokasi dan pengamanan ini, kami berusaha menyelamatkan calon tukik hingga menetas dengan aman sebelum akhirnya dilepas ke laut bebas, dari ex-situ menuju in-situ. Dengan cara ini, peluang hidup tukik menjadi lebih besar sekaligus menegaskan komitmen kami dalam mendukung upaya pelestarian penyu di kawasan Nusa Dua,” jelasnya.
Kegiatan Turtle Cub Release atau pelepasan tukik tersebut menjadi salah satu rangkaian Road to Nusa Dua Festival 2025, sebuah agenda tahunan yang menghadirkan beragam kegiatan seni, budaya, wisata olahraga, dan aksi lingkungan. Melalui rangkaian kegiatan ini, ITDC berupaya memperkaya pengalaman wisatawan sekaligus menegaskan posisi The Nusa Dua sebagai destinasi berkelas dunia yang mengedepankan keberlanjutan.