GIPI Bali Kaim Promosi Digital Lebih Efisien | Bali Tribune
Diposting : 19 March 2018 15:19
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
promosi
Ida Bagus Agung Partha Adnyana

 BALI TRIBUNE - Pesatnya perkembangan dunia digital membawa pengaruh terhadap pola berwisata dari konvensional menjadi online. Pasalnya, teknologi digital atau online tersebut memberikan kemudahan seseorang untuk mengunjungi suatu destinasi. Hal itu pun akan mempermudah pelaku industri pariwisata untuk mengenalkan produk wisata atau mempromosikan potensi destinasi tersebut melalui sosial media.

Berdasarkan pola itu, menurut Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, Ida Bagus Agung Partha Adnyana di Denpasar, Kamis (15/3) promosi pariwisata ke luar negeri saat ini menjadi kurang efisien karena memerlukan biaya yang cukup tinggi. Selain itu, untuk menarik perhatian wisatawan agar berlibur di Pulau Dewata dapat dilakukan dengan mengemas sebuah event berkualitas dan berkelas internasional. Kemudian event-event pariwisata yang akan digelar dapat dipromosikan melalui media sosial/online.

"Lomba-lomba internasional itu yang harus kita lakukan untuk mengundang digital itu datang (ke Bali). Bayangkan jika misalkan petenis kelas dunia main di sini, itu akan dilihat dunia. Itu cara lebih bagus daripada melakukan promosi ke luar," paparnya.

Dia mengatakan, cara yang paling ampuh dan efisien untuk mempromosikan destinasi Bali pada zaman digital ini yakni melalui pemanfaatan teknologi informasi atau online. Jika melihat data UNWTO dalam hal pariwisata dan juga dari Trip Advisor, tahun 2017 lalu sebanyak 63 persen wisatawan melakukan kegiatan wisata dengan cara digital.

Pria yang akrab disapa Gus Agung ini memperkirakan pada 2018 wisatawan berwisata dengan menggunakan digital akan meningkat menjadi 70 persen. "Cara yang paling efisien mendatangkan wisatawan adalah kita harus bikin acara di Bali atau di destinasi dan dipromosikan di media sosial, bukan kita yang keluar (promosi) ke sana. Ini kan cara digital online. Jadi bikin event-event yang banyak peminatnya seperti lomba lari. Mereka bisa datang dan join," kata Gus Agung yang juga Ketua Gahawisri Bali.

Lebih lanjut dia mengatakan, cara berbisnis sekarang ini lebih banyak dipengaruhi oleh sosial media. Maka berpromosi melalui digital tidak dapat diabaikan jika menyasar wisatawan millenial. Namun disampaikan Gus Agung, promosi secara offline dengan mengikuti sebuah event promosi di luar negeri juga masih tetap dapat dilakukan untuk menyasar wisatawan yang belum tersentuh digital.

Selain itu, Gus Agung menambahkan, mengundang media luar negeri dan para duta besar datang ke Bali untuk mengetahui situasi saat ini merupakan salah satu cara yang tepat. "Saat ini lebih baik kita mendatangkan media luar negeri dan para duta besar untuk datang langsung melihat kondisi Bali daripada kita yang promosi ke luar negeri," imbuhnya.