Giri Prasta: Cukup Satu PHDI di Badung | Bali Tribune
Diposting : 15 October 2016 12:33
I Made Darna - Bali Tribune
Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, menyapa para sulinggih yang hadir di Lokasabha PHDI Badung, Jumat (14/10/2016).

Mangupura, Bali Tribune

Adanya dualisme Parisada di Kabupaten Badung mendapat perhatian serius dari Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta. Bupati asal Pelaga ini berharap ke depan cukup ada satu saja Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Badung di Gumi Keris. Hal itu disampaikan Giri Prasta saat membuka Lokasabha PHDI Badung di Puspem Badung, Jumat (14/10/2016). Menurutnya, Lokasabha PHDI Badung ini harus jadi momentum titik balik setelah bertahun-tahun ada “matahari kembar” pada lembaga umat Hindu di Badung. “Saya harap PHDI bisa bersatu. Tak ada lagi Parisada Campuhan dan Parisada Besakih,” tegas Giri Prasta.

Sebagai mantan Ketua DPRD Badung dua periode, politisi PDIP ini mengaku paham betul terkait terbelahnya lembaga umat Hindu ini. “Saya paham betul adanya dua lembaga umat ini. Dan, saya ingin hanya ada satu PHDI di Kabupaten Badung,” imbuhnya. Ia juga berharap PHDI bisa tetap memberikan tuntunan kepada umat. “Apa sebabnya saya berkata demikian, karena dulu ada yang disebut Parisada Campuhan dan Parisada Besakih. Saya mohon ke dua ini agar tidak lagi seperti itu dan bersatu,” terangnya. Ia pun menyebut dualisme parisada ini terjadi sudah bertahun-tahun.

Saat ini, kata dia, sudah saatnya lembaga umat ini bersatu untuk kepentingan umat. “Di Pusat satu (PHDI), Provinsi satu dan Kabupaten Badung juga harus satu,” tegas Giri Prasta. Menengok kejadian sebelumnya, politisi berkaca mata ini, mengungkapkan, dulu sampai ada yang disebut penyelamat Parisada. Dengan kata penyelamat, menurut dia, berarti ada salah dengan keberadaan Parisada. “Karena ada yang terpilih dari Lokasabha ada pula yang terpilih dari paruman. Ke depan, jangan sampai ada hal yang begitu lagi agar masyarakat tidak bingung,” harap Giri Prasta.

Untuk mencegah ada “matahari kembar” PHDI Badung, dirinya hanya akan mengakui satu Parisada yaitu yang terlahir dari Lokasabha PHDI Badung. “Siapapun yang nantinya terpilih dalam Lokasabha ini, saya akan ikut itu,” tegasnya. Lokasabha Badung ini sendiri dihadiri ketua PHDI Bali, Prof Dr I Gusti Ngurah Sudiana; Kepala Dinas Kebudayaan Badung, IB Anom Bhasma; para Sulinggih, Pemangku serta Bendesa Adat se-Kabupaten Badung. Dalam kesempatan ini, Ketua PHDI Bali, Prof IGN Sudiana berharap, Lokasabha PHDI Badung bisa menjadi barometer kejayaan PHDI.

Menurutnya, penyelenggaraan Lokasabha PHDI Badung ini punya efek yang penting bagi Bali ke depannya. “Lokasabha Badung ini sangat penting karena kalau Badung bergetar maka seluruh Bali bergetar, sebaliknya kalau Badung tis (tenteram) maka semua tis,” ujarnya. Pihaknya berharap Lokasabha PHDI Badung bisa berjalan lancar. Ia juga berharap ke depan ada sinergi antara PHDI dan Pemkab Badung untuk kemajuan umat. “Badung ini sebagai kunci. Dan kami berharap PHDI Badung menjadi pelopor untuk menjadikan umat Hindu lebih baik lagi ke depannya,” pungkasnya.*