Denpasar, Bali Tribune
Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Provinsi Bali bersama sejumlah partai gurem mewacanakan membangun Koalisi Bali Bersih (KBB). Selain untuk mewadahi tokoh-tokoh yang bersih pada Pilgub Bali 2018 mendatang, koalisi ini juga dibangun untuk merontokkan dominasi PDIP dan Koalisi Bali Mandara (KBM).
Manuver beberapa partai gurem ini tak merisaukan Partai Golkar yang memotori KBM. Bahkan, bagi partai berlambang pohon beringin itu, wacana pembentukan KBB adalah hal wajar. Wacana kehadiran KBB juga tak perlu ditakutkan, karena belum tentu akan terwujud.
"Kita memandang (KBB) itu sebagai suatu hal yang biasa sebagai awal wacana. Jadi berbagai formasi itu akan dicoba untuk diwujudkan," ujar Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Bali Nyoman Sugawa Korry, di Denpasar, Jumat (12/8).
Politisi asal Buleleng itu mengklaim situasi politik di Bali saat ini masih sangat dinamis. Karena itu, ia berpandangan bahwa wacana yang dimunculkan partai-partai kecil tersebut adalah bagian dari dinamika politik yang wajar jelang Pilgub Bali 2018. "Dinamika politik itu saya kira tidak masalah. Sebagai dinamika politik ya, ada dinamika begini, begitu, itu semua hal yang wajar,” sambungnya.
Karena masih berupa dinamika, Sugawa Korry mengakui rencana pembentukan KBB tak serta-serta menggembosi KBM. Namun ia membenarkan bahwa beberapa partai yang memberikan sinyal bergabung dengan KBB, seperti Partai Hanura, PKPI, PAN, serta Partai Gerindra, pada Pilgub Bali 2013 lalu memperkuat KBM dan mengusung duet Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta (Pasti-Kerta).
Mantan Ketua DPD Partai Golkar Buleleng itu juga membantah sinyalemen bahwa selama ini partai-partai yang dulunya menjadi bagian dari KBM Jilid I tidak dilibatkan dalam berbagai pengambilan keputusan yang ada di pemerintahan. "Kami selalu melibatkan mereka. Fraksinya kami selalu libatkan dalam berbagai proses pengambilan keputusan," tandas Sugawa Korry.
Di tengah dinamika tersebut, Sugawa Korry justru optimis KBM Jilid II akan terwujud dalam Pilgub Bali 2018 dan akan mengusung Ketut Sudikerta sebagai calon gubernur (Cagub) Bali. Ia berkeyakinan, pada saatnya partai-partai akan mengambil keputusan yang tepat untuk tetap bersama-sama di KBM dan melanjutkan Program Bali Mandara Jilid III.
“Pada saatnya nanti akan mengerucut lagi berdasarkan pertimbangan-pertimbangan politik masing-masing partai. Pada akhirnya kan menjelang pendaftaran itu yang menentukan. Sehingga kami optimistis, KBM Jilid II akan bisa dibangun lagi,” pungkas Sugawa Korry, yang juga Wakil Ketua DPRD Bali.