Gubernur Koster Minta Warga Serokadan Selama Isolasi Disiplin Ikuti Prosedur Pencegahan dan Penanganan Covid-19 | Bali Tribune
Diposting : 4 May 2020 19:44
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Bali Tribune / MENINJAU - Gubernur Koster saat meninjau kondisi di Banjar Serokadan, Desa Abuan, Bangli

balitribune.co.id | Bangli – Gubernur Bali Wayan Koster, Senin (4/5) memastikan ketersedian pangan untuk warga Serokadan, Desa Abuan Kabupaten Bangli yang sedang menjalani masa isolasi selama dua pekan ke depan. Dalam kesempatan itu Ia meminta Pemkab Bangli supaya intens berkoordinasi dengan Pemprov Bali. 

Meskipun hasil tes spesimen swab keluar dan dinyatakan negatif, namun untuk menjaga kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan, maka diputuskan warga Serokadan diisolasi selama 14 hari ke depan. Menurut dia kewajiban pemerintah melayani kebutuhan masyarakat dalam hal ini terkait sembako. "Silahkan berkoordinasi dengan Pemprov Bali, saya ingatkan jangan sampai ada kekurangan suplai makanan, asupan mereka harus terpenuhi," katanya.

Dari hasil rapid test awal terhadap sekitar 1.200 warga Serokadan, sebanyak 443 orang sempat dinyatakan reaktif. Hal itu mengejutkan banyak pihak. Hingga keluar hasil tes spesimen swab untuk 275 orang hasilnya negatif dan per tanggal 3 Mei  situasi di Serokadan dinyatakan kondusif. 

"Kabar baik ini diharapkan disikapi secara bijak oleh warga, dengan tetap mengikuti anjuran dari pemerintah. Yakni tetap disiplin dan tertib menerapkan prosedur pencegahan dan penanganan Covid-19," jelasnya.  

Menurut orang nomor satu di Bali ini, isolasi merupakan langkah antisipatif, agar tidak semakin meluas. Pemerintah akan selalu berbuat dan mengambil langkah-langkah optimal. Masyarakat hanya wajib tertib dan disiplin mengikuti prosedur pemerintah, agar jangan sampai menularkan kepada orang lain. "Yang harusnya karantina ya karantina, yang harusnya pakai masker ya pakai, tetap jaga jarak, rajin cuci tangan. Itu harus diikuti, jangan membandel," cetus Koster.

Dia mengajak seluruh pemegang kebijakan dan elemen masyarakat bersinergi melawan penyebaran virus Corona. Jika semua ikut aktif sesuai perannya masing-masing, niscaya penanganan Covid-19 akan cepat terselesaikan. Terbukti, penanganan di Bali jika dibandingkan daerah lain secara nasional berada pada peringkat teratas dengan tingkat kesembuhan mencapai diatas 50%.

Disampaikan Koster, penanganan virus ini di Bali sudah berjalan dengan baik, salah satunya dengan pembentukan Satgas Gotong-Royong yang melibatkan desa adat, menjadi pasukan terdepan tindakan pencegahan penyebaran. Ini sudah dibahas di sidang kabinet pusat, dan mendapat apresiasi. Bali berada diperingkat teratas penanganan dengan tingkat kesembuhan mencapai 57 persen, dibanding rata-rata nasional yang tingkat nasional hanya 15 persen. Bahkan negara-negara di dunia pun tingkat kesembuhannya hanya 30 persen. 

Begitupun pasien yang dirawat rata-rata sembuh dalam waktu 13 hari. Bahkan ada yang sembuh dalam tiga hari. Masyarakat diminta jangan lengah dan tetap disiplin mengikuti protokol Covid-19. "Sudah saatnya kita harus bekerja sama, bekerja bersama-sama, dengan satu tujuan untuk memutus rantai penyebaran virus Corona dan menangani saudara-saudara kita yang sudah terpapar," imbuhnya. 

Sementara itu, Bupati Bangli Made Gianyar dalam kesempatan tersebut menyampaikan selama masa isolasi, pemerintah akan memberikan dukungan untuk meringankan beban psikologis dan beban ekonomi masyarakat Serokadan. 

Ia pun berharap hal serupa agar musibah cepat berlalu dan warga Serokadan bisa segera beraktivitas normal kembali. Untuk itu, masyarakat diimbau tetap mengikuti prosedur yang dilaksanakan selama masa isolasi. 

Bendesa Adat Serokadan Dewa Gede Oka mengatakan, bantuan yang diserahkan gubernur akan meringankan beban ekonomi warganya, dan terpenting lagi memulihkan beban mental warga Serokadan yang sebelumnya sempat digemparkan oleh pemberitaan hasil rapid test