Diposting : 1 June 2022 17:52
YUE - Bali Tribune
balitribune.co.id | Denpasar - Gubernur Bali, Wayan Koster secara resmi membuka Pelayanan Kanker Terpadu di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bali Mandara, Selasa (Anggara Paing, Sungsang) 31 Mei 2022 di Sanur, Denpasar dengan memiliki layanan kedokteran nuklir satu-satunya di Bali dan di Indonesia Timur. Gedung Layanan Kanker Terpadu merupakan salah satu program prioritas di bidang kesehatan Gubernur Koster sebagai pelaksanaan visi pembangunan Bali yakni, Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.
"Kita harus memiliki layanan kesehatan yang baik untuk masyarakat Bali, saya akan terus mendorong peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit mulai dari rumah sakit milik pemerintah pusat, milik pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota dengan memiliki target terakreditasi minimun B. Kalau bisa semuanya A,” kata Gubernur Koster.
Ia menyatakan Bali harus menjadi daerah yang memiliki standar kesehatan yang bagus dan juga dilengkapi dengan sarana serta prasarana berkualitas lengkap, berupa tenaga medis dan non medisnya. “Sudah dirancang Sistem Aplikasi Integrasi Seluruh Layanan Fasilitas Kesehatan di rumah sakit pemerintah daerah, maupun rumah sakit swasta. Jangan sendiri – sendiri, Bali ini wilayahnya kecil cuma 9 kabupaten/kota," ujarnya.
Jadi kata dia harus diintegrasikan seluruhnya dengan sistem aplikasi, sehingga orang akan mudah mengaksesnya dari manapun, kapanpun. Adanya aplikasi tersebut dapat mengetahui berapa jumlah dokter spesialis, dokter umum, kemudian layanannya apa saja yang ada, hingga jam buka praktik di seluruh rumah sakit di Pulau Bali juga bisa diketahui oleh masyarakat. "Sehingga tidak perlu lagi antre lama-lama di rumah sakit,” jelas orang nomor satu di Bali ini.
Sistem aplikasi tersebut dikenal dengan sebutan Sistem Informasi Kesehatan Krama Bali Sejahtera (SIK-KBS) yang terintegrasi dengan sistem antrean dan riwayat kesehatan individu. "Untuk itu saya harapkan betul – betul dipastikan berjalan dengan baik secara integrasi. Selain Krama Bali, wisatawan mancanegara dan domestik juga bisa memanfaatkan pelayanan kesehatan ini," tegas Koster.
Gubernur Bali meminta standar pelayanan kesehatan di rumah sakit harus terus dinaikkan, supaya menjadi rumah sakit berkelas. “PR untuk bapak Kadiskes Bali agar RSUD Bali Mandara dan RS Mata harus menjadi rumah sakit berkelas dunia bersinergi dengan ahli-ahli dari Bali, dan untuk alat kesehatannya sudah saya minta bapak Menteri Kesehatan RI untuk membantunya. Saya sudah telepon bapak Menkes RI dan beliau oke, cuma sedang dipertimbangkan apakah satu kali langsung atau bertahap diberikan bantuannya," bebernya.
Koster berharap rumah sakit ini terus ditingkatkan pelayanannya dalam rangka mendukung kepariwisataan Bali, yaitu pariwisata yang berbasis pada layanan kesehatan. “Kalau rumah sakit ini sudah world class, maka akan mengurangi orang yang berobat keluar negeri. Jadi kita sangat mengiginkan Bali memiliki layanan kesehatan yang bisa memenuhi standar layanan kesehatan para wisatawan mancanegara,” tegas Gubernur Koster.
Ia menyatakan RSUD Bali Mandara adalah salah satu fasilitas yang dibangun Gubernur Bali terdahulu, Made Mangku Pastika. “Karena bagus, saya evaluasi untuk ditingkatkan dan dibenahi agar semakin berkualitas, itulah sebabnya saya semangat melengkapi RSUD Bali Mandara ini dengan Layanan Kanker Terpadu,” ucapnya.
Sementara Plt. Dirut RSUD Bali Mandara, dr. Ketut Suarjaya melaporkan Gedung Layanan Kanker Terpadu telah dibangun sejak tahun 2018-2019 dengan dana sepenuhnya berasal dari APBD Semesta Berencana Provinsi Bali. Gedung Layanan Kanker Terpadu ini mencakup diagnosis, kemoterapi dan layanan kedokteran nuklir, dimana layanan kedokteran nuklir ini merupakan satu-satunya di Bali dan di Indonesia Timur.
Pembangunan Gedung Layanan Kanker Terpadu, kata dr. Ketut Suarjaya terdiri dari dua tahap, yakni tahap pertama di tahun 2019 sudah selesai, dan 2020 tahap kedua akan dilanjutkan, namun karena pandemi tahap kedua ditunda pembangunannya. Sehingga nanti dengan memanfaatkan dana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), pembangunan ini akan dilanjutkan mulai di anggaran perubahan tahun 2022 dengan total investasi untuk bangunan Rp 81,2 miliar. "Sedangkan alat kesehatannya yang telah terseting saat ini berupa Magnetic Resonance Imaging (MRI), alat Radioterapi Linac, City simulator dan alat medis lainnya sejumlah Rp 56,3 miliar," jelasnya.
Mantan Kadis Kesehatan Provinsi Bali ini menyebut RSUD Bali Mandara tengah menyiapkan penambahan ruangan khusus radioterapi dan kedokteran nuklir dan sedang diusulkan ke Kementerian Kesehatan melalui dana PEN.
Acara peresmian tersebut, turut dihadiri oleh Kepala Inspektorat Provinsi Bali, Wayan Sugiada, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. I Nyoman Gede Anom, Kepala RS Mata, Kepala Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali, hingga Kementerian Kesehatan RI.