
balitribune.co.id | Denpasar - Gubernur Bali Wayan Koster dalam HUT Ke-67 Provinsi Bali meminta seluruh pihak menyukseskan tahun pertama berjalannya Haluan Pembangunan Bali Masa Depan 100 Tahun.
“Tidak ada pilihan lain, hanya ada satu pilihan, harus sukses,” kata dia saat apel di Denpasar, Kamis.
Koster menjelaskan Haluan Pembangunan Bali Masa Depan 100 Tahun yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2023 berisi arahan dan tatanan pembangunan Bali dari tahun 2025-2125.
Oleh karena itu periode kedua kepemimpinannya terutama tahun 2025 ini merupakan momentum pertama pelaksanaan haluan pembangunan yang menjadi pondasi untuk tahun-tahun berikutnya.
“Keberhasilan momentum pertama pembangunan Bali lima tahun ke depan akan menjadi pondasi yang menentukan keberhasilan dan keberlanjutan peradaban serta masa depan generasi penerus Bali sampai 100 tahun ke depan bahkan sepanjang zaman,” ujarnya.
Dalam HUT Provinsi Bali Ke-67 bertema Amukti Bali Hita atau Mewujudkan Harmoni Bali Dwipa itu, gubernur menjelaskan Haluan Pembangunan Bali Masa Depan 100 Tahun diselenggarakan dengan pola pembangunan semesta berencana dalam Bali era baru.
“Visi ini adalah untuk menjaga unteng kekuatan alam, manusia, dan kebudayaan Bali berbasis nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi, yakni penyucian dan pemuliaan enam sumber kesejahteraan dan kebahagiaan kehidupan manusia,” kata Koster.
Adapun enam bidang prioritas dalam pembangunan di masa depan adalah bidang adat, agama, tradisi, seni dan budaya serta kearifan lokal; kedua, kesehatan, pendidikan, pemuda, olahraga, jaminan sosial dan ketenagakerjaan; ketiga, transformasi perekonomian dengan Ekonomi Kerthi Bali; keempat, infrastruktur darat, laut, dan udara, serta transportasi ramah lingkungan; kelima, lingkungan, kehutanan dan energi; serta keenam, Bali pulau digital dan keamanan Bali.
“Pembangunan Bali 5 tahun ke depan diselenggarakan dengan pendekatan penyelenggaraan pembangunan yang terpola, menyeluruh, terencana, terarah, dan terintegrasi dalam satu kesatuan wilayah atau satu pulau, satu pola, dan satu tata kelola,” ujar Gubernur Bali.
Orang nomor satu di Pemprov Bali itu mengajak seluruh masyarakat Bali terutama generasi muda kompak bekerja sama aktif guna mewujudkan harapan dan optimisme masa depan Bali.
Ia juga mengingatkan untuk berterima kasih kepada pemimpin-pemimpin terdahulu Bali yang sejak 1958 membangun Bali hingga hari ini.
“Pencapaian pembangunan yang patut Kita syukuri bersama adalah telah berhasil memperjuangkan Undang- Undang Nomor 15 Tahun 2023 tentang Provinsi Bali, dimana Undang-Undang Provinsi Bali berisi ketentuan yang mengakui keberadaan desa adat, subak, Sad Kerthi, kebudayaan, dan kearifan lokal,” ujarnya.