Diposting : 6 January 2021 06:40
Redaksi - Bali Tribune
Balitribune.co.id | Denpasar - Dengan pengawalan ketat oleh aparat keamanan, Gubernur Bali, Wayan Koster menerima kedatangan vaksin Covid-19 yang telah dikirim oleh Biofarma Bandung pada 3 Januari 2021 ke Provinsi Bali.
Sebanyak 31.000 dosis vaksin produksi Sinovac itu tiba di Denpasar, Selasa (5/1) pukul 00.30 WITA dini hari di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
Vaksin yang diterima langsung oleh Gubernur Bali, Wayan Koster didampingi Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, Kapolda Bali, Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra, Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra, dan Kadis Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya. Hadir juga Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Husein Sagaf, , Kakesdam IX/Udayana, Kapolresta Denpasar, serta Kabiro Humas Setda Provinsi Bali, Koster menyampaikan, saat ini vaksin masih dalam tahap pengujian oleh Badan POM, dan disimpan di ruang penyimpanan vaksin (cold room) Dinas Kesehatan Provinsi Bali sebelum didistribusikan ke seluruh kabupaten/kota di Bali.
Kata dia, untuk tahap pertama, vaksin ini menyasar tenaga kesehatan (Nakes) di baris terdepan yang berjumlah 30.320 orang. Rinciannya, di Kabupaten Jembrana (1.533 orang), Tabanan (3.118), Badung (5.551), Gianyar (3.134), Klungkung (1.691), Bangli (1.246), Karangasem (1.074), Buleleng (3.590), dan Kota Denpasar (9.383).
"Mengenai pendistribusiannya ke kabupaten/kota menunggu keputusan BPOM Pusat," ungkap Gubernur Koster.
Kedatangan vaksin, produksi Sinovac di Pulau Dewata ini merupakan suatu kehormatan Pemerintah Pusat kepada Provinsi Bali yang diberikan porsi vaksin cukup banyak, yakni 31.000 vial dan menjadi prioritas Pemerintah Pusat, karena Bali memang menjadi target untuk percepatan pemulihan kesehatan Covid-19 dalam rangka memulihkan pariwisata di Provinsi Bali. Hal tersebut memberikan kepercayaan kepada pariwisata nasional, termasuk juga sebagai upaya untuk memulihkan perekonomian di Bali dan juga di Indonesia.
Menurut dia, dalam kaitannya tentang penanganan Covid-19 ini, dimana Bali mendapatkan prioritas, karena sebagai destinasi pariwisata dunia yang diharapkan cepat pulih dari Covid-19. Kemudian juga akan diikuti oleh kepercayaan masyarakat Indonesia dan dunia untuk memulihkan kehidupan pariwisata di Provinsi Bali.
"Guna mengairahkan dan membangkitkan kembali perekonomian di Pulau Bali dan Indonesia pada umumnya. Mudah-mudahan ini betul-betul bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan standar prosedur yang diberlakukan oleh Pemerintah Pusat," harapnya.
Dihubungi terpisah, Kapendam IX/Udayana Kolonel Kav Jonny Harianto G, mengatakan, Kodam IX/Udayana melalui Kesdam IX/Udayana telah melaksanakan langkah kesiapan melalui simulasi vaksinasi di Lapangan Makesdam IX/Udayana, Denpasar, awal Desember lalu.
Dalam kegiatan simulasi tersebut, terangnya, digambarkan alur pelayanan peserta vaksinasi Covid-19 dan beberapa tahapan, meliputi pendaftaran, screening, vaksinasi, pencatatan, dan observasi.
Siapkan 3.000 Vaksinator
Mengutip Antara, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya mengatakan, secara teknis, Dinkes Bali telah melatih lebih dari 3.000 vaksinator di Bali dan akan ditempatkan di seluruh rumah sakit, puskesmas, dan puskesdes.
"Untuk Bali secara keseluruhan dengan jumlah penduduk 4,3 juta, paling tidak ada 70 persen yang kita harapkan mendapat. Total penerimaan di Bali lebih dari 2,8 juta. Nanti sasaran yang akan diberikan secara bertahap, jadi tidak seketika dan setiap sasaran mendapatkan dua dosis dari vaksin tersebut," katanya, Selasa (5/1) dini hari.
Sementara itu pendistribusian vaksin untuk empat kabupaten/kota di Bali dengan peningkatan kasus COVID-19 bergantung dari jumlah penduduk. "Tergantung sasaran bukan karena angka meningkat, tapi dari sasaran yang ada tergantung dari jumlah penduduk. Kota Denpasar dapat porsi paling besar untuk vaksin tersebut," kata Suarjaya.
Ia menambahkan bahwa pada tahap kedua pendistribusian vaksin COVID-19 ini akan diberikan kepada pemberi pelayanan masyarakat yaitu TNI-Polri, Satpol PP, guru, dan yang melayani bidang peradilan, hingga seluruh masyarakat.