Gudang Kayu Terbakar - Bupati Artha Ingin Usaha Budiarsana Segera Pulih | Bali Tribune
Diposting : 29 March 2016 16:21
habit - Bali Tribune
DAMKAR - Usaha perkayuan milik Nengah Budiarsana di Banjar Banyubiru Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Senin (28/3) dini hari, ludes terbakar, tampak petugas Damkar madamkan sisa api.

Negara, Bali Tribune

Usaha perkayuan milik Nengah Budiarsana, di Banjar Banyubiru Desa Banyubiru Kecamatan Negara, Senin (28/3) dini hari, ludes terbakar. Musibah tersebut menyisakan kepiluan Nengah Budiarsana bersama istrinya Nyoman Nitri. Usaha yang dirintisnya bertahun-tahun tersebut lenyap dalam sekejap.

Musibah yang dialami Budiarsana mendapat perhatian serius Bupati Jembrana I Putu Artha, Ketua DPRD Jembrana I Ketut Sugiasa, dan sejumlah anggota DPRD Jembrana. Usai menghadiri Pembukaan Musrenbang tingkat kabupaten di Gedung Kesenian Bung Karno (GKBK) Jembrana, Bupati Artha langsung meninjau lokasi gudang yang terbakar. Asap masih mengepul di tumpukan puing-puing kayu, sejumlah mesin pemotong kayu juga terlihat sudah hangus.

Saat melakukan peninjauan ke lokasi Bupati Artha langsung memerintahkan Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kab. Jembrana Gusti Ngurah Rai Budi, Kepala Dinas Kesosnakertrans Wayan Gorim dan Kepala Dinas Perindagkop  Made Sudantra, untuk segera memfasilitasi proses pemulihan usaha perkayuan Budiarsana. Pasalnya usaha tersebut menyerap tenaga kerja cukup banyak. Jika terlalu lama usahanya tidak jalan, para tenaga kerja yang sebagian besar sudah berkeluarga akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. “Saya minta SKPD terkait segera memfasilitasi pemulihan usaha ini,” kata Artha di lokasi terbakar.

Tetangga korban, Ketut Suci yang mengaku melihat langsung kobaran api menuturkan, sekitar  Pk. 24.00 Wita, Nyoman Nitri masih terlihat makan, namun ia sama sekali tidak melihat ada api di gudangnya. Bahkan Nitri sempat memadamkan lampu yang ada di gudang. Sedangkan lampu yang ada di kantornya dibiarkan menyala. Sekitar Pk. 01.00 dini hari, Ketut Suci dan Nyoman Nitri melihat kobaran api sudah besar di gudangnya membakar tumpukan kayu termasuk olahan kayu bahan mobilier setengah jadi hingga mesin-mesinnya. Nitri berteriak meminta tolong kemudian menghubungi Pemadam Kebakaran Pemkab Jembrana.

Sekitar satu jam kemudian pemadam tiba di lokasi. Dua buah mobil, carry dan truk yang saat kejadian berada di dekat gudang yang terbakar berhasil diselamatkan. Api juga sempat menjalar mengikuti kabel listrik menuju ruang kantornya, namun kantornya berhasil diselamatkan pemadam dari kobaran api.

Budiarsana yang saat kejadian masih berada di luar Bali untuk mengunjungi anaknya, begitu mendapat kabar langsung pulang dengan perasaan yang tidak menentu. Ia tidak menyangka kejadian tersebut begitu cepat. Budiarsana menduga penyebab kebakaran berasal dari konsleting listrik. Sebab apinya sangat cepat, kalau karena puntung rokok prosesnya pasti lama. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, hanya saja kerugian material yang dialami Budiarsana diperkirakan mencapai ratusan juta.