
balitribune.co.id | Mangupura - Sebuah usaha pembuatan gentong berbahan tanah liat di wilayah Desa Adat Anggungan, Kelurahan Lukluk, Kecamatan Mengwi disegel Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung. Pasalnya, usaha itu disinyalir menggunakan limbah berbahaya B3 (Bahan Berbahaya Beracun).
Penyegalan yang berlangsung Jumat (8/8), ditandai dengan pemasangan PPLHD (Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah) Line. Hadir menyaksikan pihak Kelurahan Lukluk dan Desa Adat Anggungan.
"Iya, salah satu usaha pembuatan gentong di wilayah Desa Adat Anggungan kita tutup," ucap Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLHK Badung I Nyoman Sumantra saat dikonfirmasi, Minggu (10/8/2025).
Menurutnya usaha pembuatan gentong itu tidak memiliki perizinan dan menggunakan Limbah Bahan Berbayaha Beracun (LB3) jenis timah.
"Kita telah memasang PPLHD Line sekaligus menghentikan kegiatan operasional pembuatan gentong di Jalan Raya Anggungan," katanya.
Selain menggunakan bahan berbahaya jenis timah, tungku pembakaran yang digunakan, tidak memenuhi persyaratan teknis dalam proses pembakaran sehingga berpotensi mengakibatkan pencemaran lingkungan.
Timah sendiri digunakan untuk membuat melapisi bagian luar gentong menjadi mengkilap. Setelah dilapisi timah, gentong kembali dibakar. Asap pembakaran inilah yang mencemari lingkungan.
“Asap pembakaran inilah sangat berbahaya, sangat pekat, dan sangat perih kalau kena mata. Dalam jangka waktu tertentu bisa berpengaruh kepada kesehatan,” pungkasnya.