balitribune.co.id | Bangli - Sudah sering terjadi, memasuki musim kemarau kawasan hutan dan lahan di Kabupaten Bangli khsusnya di Kintamani terbakar. Dalam penanganan karhutla ini, petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bangli menghadapi berbagai kendala, seperti alat yang belum memadai, medan berat dan masih minimnya tempat penampungan air.
Kabid Damkar Dinas BPBD dan Damkar Bangli Dewa Gede Wirawan mengungkapkan, dalam menangani kebakaran hutan dan lahan, pihaknya masih dihadapkan berbagai kendala seperti belum adanya alat yang memadai. Pasalnya saat terjadi kebakaran di hutan petugas dihadapkan dengan medan yang sulit. Pihaknya harus memasang selang hingga ratusan meter. “Beratnya medan juga mengakibatkan selang rawan kebocoran,” tegasnya.
Selain itu berkaca dalam penanganan dua kejadian kebakaran hutan dan lahan di wilayah Gunung Batur, pihaknya masih kesulitan mendapatkan air. Sejumlah penampungan air di Kaldera Gunung Batur masih sangat minim. Sementara jangkauan selang Damkar tidak sampai ke Danau Batur. “Inilah yang menjadi problem kami selama ini menangani karhutla di Kintamani,” ujarnya.
Sebelumnya, pihaknya bekerjasana dengan BKSDA membuat bak penampungan air di Kawasan Suter, yakni dekat jalan pendakian Gunung Abang. Dengan dibangun bak penampungan air yang dibuat Dinas PU, maka pihaknya sangat mudah mendapatkan pasokan air.
“Kita harap ke depan bak penampungan air ini diperbanyak sehingga memudahkan kami dalam pengambilan air yang berimbas semakin cepatnya proses pemadaman api bisa dilakukan,” ungkapnya.
Kata Dewa Wirawan untuk penampungan bak penampungan air ini bisa dibangun dekat Pos Pendakian Gunung Batur, tepatnya di wilayah Yeh Mampeh jalur menuju Pasar Agung. Kalau memungkinkan, bisa dibangun di wilayah Banjar Serongga, Desa Songan. Selain di sana rawan kebakaran, juga terdapat lahan pertanian. Jadi bisa dibangun bak penampungan air.
“Kalau memungkinkan PDAM Bangli bisa membangun hydrant di wilayah KIntamani. Karena pengalamam selama ini, saat terjadi kebakaran hutan pihaknya sulit dapatkan air, beruntung dulu saat ada kebakaran di sana kita disupport warga yang memiliki mobil tangka,’’ jelasnya.