Harga Cabai Hampir Rp 100 Ribu/Kg | Bali Tribune
Bali Tribune, Kamis 05 Desember 2024
Diposting : 29 December 2021 01:02
ANA - Bali Tribune
Bali Tribune/ MELONJAK – Selama musim hujan, harga cabai rawit melonjak di kisaran Rp 100 ribu per kilogram.

balitribune.co.id | Mangupura - Harga komuditas cabai rawit di Kabupaten Badung melonjak tajam. Buah untuk bumbu dapur ini di pasaran harganya hampir menembus Rp 100 ribu per kilogramnya.

Data dari Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Kabupaten Badung, Senin (27/12), harga cabai rawit memang bervariatif di setiap pasar. Di Pasar Kuta II misalnya, cabai rawit mengalami penurunan dari Rp 92 ribu menjadi Rp 85 ribu, Pasar Mengwi Rp 95 ribu tidak mengalami perubahan, dan  Pasar Blahkiuh Rp 85 ribu, harga rata-rata Rp 88,3 ribu.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung I Wayan Wijana  menyatakan mahalnya harga cabai ini lantaran fenomena tahunan. Menurutnya setiap tahun khususnya saat musim hujan harga cabai pasti melonjak. Itu terjadi karena produksi cabai turun akibat mudah diserang hama saat musim hujan, namun permintaan akan cabai tetap tinggi.

“Pada musim hujan produktivitas cabai mengalami penurunan drastis dan sangat rentan terserang hama penyakit. Tidak hanya terjadi di Badung, namun juga di daerah lain sebagai sentra cabai,” ujarnya.

Di Badung sentra produksi cabai tersebar di wilayah Kecamatan Petang, Abiansemal dan Mengwi. Karena keterbatasan lahan, luas tanam cabai di Badung rata-rata 40 sampai 60 hektar per tahun. Sedangkan berdasarkan kebutuhan cabai yang semakin meningkat, idealnya luas tanam cabai minimal sekitar 200 hektar per tahun.

Upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi gejolak harga cabai saat ini, pihaknya telah memiliki kampung cabai seluas 10 hektar, yang saat ini sudah mulai berproduksi dan mulai bisa dipanen bulan Januari mendatang.

“Diluar program kampung cabai, juga sudah banyak sentra cabai yang sudah panen karena saat ini harga cabai sedang naik,” kata Wijana.

Selain membuat kampung capai pihaknya juga mendorong masyarakat menanam cabai di pekarangan rumahnya dengan program Masyarakat Tanam Cabai (Matanabe) bekerjasama dengan Bank BPD Bali.

“Kita memberikan bantuan bibit cabai, pupuk dan pendampingan kepada masyarakat untuk ditanam di pekarangan rumah dan lahan-lahan yang tidak produktif,” jelasnya.

Dengan menggeber penanaman cabai ini, mantan Kabag Ortal Setda Badung ini berharap masyarakat khususnya kalangan rumah tangga tidak kesulitan untuk mendapat cabai, lantaran sudah ada di pekarangannya sendiri.
 
“Kami berharap untuk keperluan rumah tangga tidak sampai kesulitan mendapat capai, karena di pekarangannya sudah ada,” pungkasnya.