Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Harga Nener Jatuh, Saatnya Hilirisasi Budidaya Bandeng

Bali Tribune / TAMBAK - Salah satu tambak bandeng milik warga di Desa Patas, Gerokgak.

balitribune.co.id | SingarajaBerbagai upaya telah dilakukan untuk mendongkrak harga anakan bandeng (nener) ditengah lesunya pasar hingga mencapai harga terendah. Ratusan pembudidaya bandeng di Kabupaten Buleleng terancam gulung tikar. Bahkan dikhawatirkan selain akan berdampak pada meningkatnya angka pengangguran usaha budidaya nener akan tinggal kenangan karena tidak lagi memberikan value.

Jika mengacu pada angka statistik Kecamatan Gerokgak yang memiliki sentral produksi benih bandeng terbesar di Dunia, setiap tahun dihasilkan kurang lebih 7.2 milyar ekor benih bandeng yang didistribusikan untuk memenuhi permintaan dari dalam negeri maupun luar negeri.

Menurut data dari Statistik Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu ( BKIPM ) pada tahun 2022 jumlah ekspor benih bandeng mencapai 4.3 milyar ekor atau 60 persen dari total produksi benih bandeng pertahunnya dan negara tujuan terbesar adalah Filipina yang mana puncak permintaannya dimulai dari bulan Februari hingga April setiap tahunnya.

Untuk mempertahankan Kabupaten Buleleng sebagai sentra budidaya bandeng dan sebagai satu-satunya negara penghasil benih bandeng sejumlah langkah penyelamatan segara dilakukan terutama dengan mengubah pola pembibitan agar menghasilkan benih badeng bermutu. Diantaranya dengan hilirisasi.

Salah satunya seperti yang disampaikan pemilik CV Putra Bahari Desa Patas,Gerokgak, Hengky Putro Raharjo. Menurutnya upaya hilirisasi terlebih dahulu telah dilakukan utamanya pada sektor industri pertambangan dan mineral serta mulai merambah juga pada sektor industri perkebunan kelapa sawit dan digital.

“Dari hulu kita lakukan perbaikan kualitas benih bandeng yang kita produksi. Saat ini secara kualitas benih bandeng hasil produksi luar baik secara hatchery maupun hasil tangkapan alam memiliki kualitas lebih baik dari pada benih yang di impor dari Indonesia. Benih bandeng Indonesia hanya memiliki keunggulan harga lebih murah dibanding benih bandeng produksi domestik mereka,” terang Hengky, Selasa (6/7).

Sehingga perlu dilakukan perbaikan kualitas benih bandeng yang diproduksi untuk memberikan nilai tambah meskipun harganya lebih murah tetapi juga memiliki kualitas yang baik. 

“Hal ini juga menjadi harapan bahwa mereka masih memilih untuk terus melakukan impor benih dari Indonesia. Karena secara cost produksi mereka lebih besar dari pada mengimpor benih Indonesia,” tambahnya.

Menurut Hengky, hilirisasi pada sektor pembenihan bandeng melalui upaya maksimalisasi untuk menggenjot kuantitas dan kualitas produksi bandeng konsumsi Nasional. Selain membuka keran ekspor dalam bentuk benih bandeng tetapi juga bisa dimaksimalkan dalam bentuk bandeng siap konsumsi sehingga membuka peluang peningkatan serapan benih bandeng nasional.

Hanya saja katanya, pengembangan tersebut terkendala alih fungsi lahan serta  para petambak masih mengandalkan sistem tradisional tanpa mau mencari terobosan baru dalam memaksimalkan hasil produksi. Ada juga budidaya bandeng masih menggunakan polikultur artinya sebagai pelengkap dari budidaya komoditas lainnya seperti budidaya udang dan rumput laut. 

“Hasil panen tambak juga terhadang masih berbau lumpur. Ini biasanya sering dialami oleh para petambak yang masih menggunakan sistem budidaya tradisional,” imbuhnya.

Untuk mengatasi kendala tersebut pemerintah bisa melakukan berbagai macam program yang mendukung usaha budidaya bandeng seperti akses permodalan, pemanfaatkan lahan-lahan non produktif  di pesisir pantai, memberikan penyuluhan maupun pelatihan, agar  produksi sesuai dengan standar yang diinginkan pasar nasional maupun internasional.

“Upaya lain yakni budidaya dengan sistem Keramba Jaring Tancap ( KTL ) maupun Keramba Jaring Apung ( KJA ). Selain ikan bandeng yang diproduksi sudah pasti bebas dari bau tanah dan menghasilkan kualitas bandeng premium yang sangat diminati pasar. Ini akan menjadi peluang usaha yang sangat potensial seiring dengan meningkatnya permintaan bandeng konsumsi dari Eropa,  Amerika, Timur Tengah dan beberapa negara lainnya di Asia,” ucap Hengky. 

Terlebih ikan bandeng memiliki kandungan omega-3 yang lebih tinggi enam kali lipat dibandingkan dengan Ikan Salmon yang harganya cenderung lebih mahal. Omega 3 sendiri sangat bagus bagi perkembangan otak anak.

“Kita harus bisa melakukan re-branding ikan bandeng dengan menampilkan berbagai macam produk olahan. Kita juga perkenalkan ikan bandeng sebagai White Salmonnya Indonesia karena secara kandungan nutrisi ikan bandeng jauh melibihi ikan salmon yang memiliki harga fantastis. Selain itu pemerintah juga menggencarkan program gemar makan ikan bandeng yang sejalan dengan Program unggulan Presiden dan Wakil Presiden terpilih yakni makan siang gratis untuk mempersiapkan generasi anak cerdas Indonesia menyongsong Indonesia Emas 2045,” tandas Hengky.

wartawan
CHA
Category

Pemohon Kecewa, Dua Tahun Menunggu Permohonan Sertifikat Hak Milik Ditolak

balitribune.co.id | Denpasar - Dua pemohon yang mengajukan permohonan Setifikat Hak Milik (SHM), I Nyoman Kemuantara dan Siti Sapurah, SH alias Ipung kecewa dengan pihak Kantor Pertanahan Nasional (Kantah) Kota Denpasar. Itu setelah kedua belah pihak yang sudah ada kesepakatan damai usai audiensi yang diterima oleh Kepala Seksi (Kasi) Penetapan Hak dan Pendaftaran Kantah Kota Denpasar I Wayan Sukarja pada Rabu, 28 Mei 2025.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Konsisten Bagikan Dividen, Indosat Ooredoo Hutchison Perkuat Penciptaan Nilai Jangka Panjang

balitribune.co.id | Jakarta - PT Indosat Tbk (“Indosat” atau “IOH” atau “Indosat Ooredoo Hutchison” atau “Perseroan”), Rabu (28/5) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2024. Indosat menegaskan komitmen membagikan dividen seraya membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan di masa yang akan datang. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Honda BigBike Bali Gelar Road Trip Spesial ke Thailand

balitribune.co.id | Jakarta – Sebanyak 24 peserta dari komunitas Honda BigBike Bali dan Honda Thailand sukses menyelesaikan perjalanan epik bertajuk SAWADITKHRAP ROAD TRIP 2025, yang berlangsung dari tanggal 14 hingga 21 Mei 2025. Acara ini merupakan bentuk nyata dari komitmen Honda BigBike Bali dalam menjamin after sales service sekaligus memberikan pengalaman istimewa bagi para pecinta moge (motor gede).

Baca Selengkapnya icon click

Suzuki Fronx Diskon Rp 10 Juta, Tersedia untuk 100 Pembeli Pertama

balitribune.co.id | Jakarta - Bersamaan dengan pengumuman harga Suzuki Fronx, PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) juga mengumumkan diskon harga Rp 10 Juta bagi 100 Pembeli Pertama Suzuki Fronx.

“Ada potongan harga sebesar Rp 10 juta bagi 100 pembeli pertama. Unit pengiriman Fronx ke konsumen akan dimulai  pada awal Juli  2025,” ungkap Presiden Direktur PT Suzuki Indomobil Motor (SIM), Minoru Amano. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.