
balitribune.co.id | Denpasar - Rangkaian peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 memasuki babak penting dengan digelarnya Kirab Bangga Kencana oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN).
Di Bali, Kirab Bangga Kencana dimulai dari Pelabuhan Padangbai, Kabupaten Karangasem, Rabu (25/6) pagi yang melibatkan ratusan kendaraan, roda dua maupun roda empat, yang melintasi sejumlah Kabupaten menuju pusat Kota Denpasar.
Kirab regional NTT - NTB - Bali ini ditandai dengan seremoni penyerahan lima bendera pataka, yang merepresentasikan lima quick wins atau program unggulan Kemendukbangga/BKKBN, yaitu Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia), SIDAYA (Lansia Berdaya) sebagai simbol kesinambungan dan semangat kolaboratif lintas wilayah.
Menyusuri Bali dari timur ke barat mengambil titik awal di Padangbai yang merupakan pintu masuk dari wilayah Nusa Tenggara. Rombongan selanjutnya melintasi Klungkung, Gianyar, hingga Denpasar, dengan destinasi akhir di Lapangan Lumintang.
Di Lapangan Lumintang, dilaksanakan pelayanan KB gratis, Pelayanan Kesehatan Dasar, Senam Lansia, dan Penyerahan bantuan secara simbolis dari Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING).
Setelah dilepas oleh Dr Drh Luh Ayu Aryani yang saat ini menjabat sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Kirab akan menuju Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Bali di Jalan Raya Puputan Denpasar sebelum akhirnya akan diterbangkan ke Jakarta. Seluruh peserta kirab dijadwalkan tiba di Kantor Kemendukbangga/BKKBN, Jakarta, 26 Juni 2025 sebagai titik akhir sebelum puncak peringatan Harganas. Kedatangan para peserta akan disambut langsung oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, S.Ag, M.Pd. Prosesi ini akan ditandai dengan penyerahan bendera pataka regional, simbol semangat persatuan dan pencapaian bersama. Kegiatan ini menjadi momen reflektif sekaligus afirmatif atas kerja keras para penggerak program keluarga di seluruh penjuru negeri.
Ayu Aryani berharap Kirab ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk nyata kehadiran negara melalui pelayanan langsung kepada masyarakat. Para peserta kirab terdiri dari penyuluh lapangan KB, petugas lini lapangan, serta perwakilan mitra kerja dari berbagai instansi, yang akan menyusuri rute-rute strategis, bahkan hingga ke pelosok - pelosok desa guna menyosialisasikan berbagai program prioritas nasional. "Dari sekian, salah satunya untuk meningkatkan kualitas SDM dari stunting ini. Dan itu harus dimulai dari keluarga. Untuk itu, bagi remaja - remaja yang mau berkeluarga harus merencanakan dengan baik untuk berumah tangga. Akan lebih baik, kalau direncanakan," ungkapnya.
Sementara Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, dr, Ni Luh Gede Sukardiasih, M.For.MARS, menegaskan bahwa kirab ini adalah bagian dari strategi untuk membumikan pesan-pesan pembangunan keluarga kepada masyarakat luas.
"Kirab Bangga Kencana ini tidak hanya menyemarakkan Harganas, tapi juga menjadi sarana mempercepat penurunan stunting dan menguatkan komitmen bersama antara masyarakat, pemerintah daerah, dan mitra pembangunan untuk mewujudkan keluarga Indonesia yang sehat, sejahtera, dan berkualitas,” katanya.
Dengan mengusung semangat Bangga Melayani, Bangga Berkinerja, Bangga Kencana, kirab ini menjadi wujud konsistensi BKKBN dalam mendekatkan layanan kepada masyarakat dan membumikan visi Indonesia Emas 2045 melalui keluarga berkualitas.