Hari Kelima ICNT = Telurkan Deklarasi Gianyar Implementasi Keberlanjutan Program | Bali Tribune
Diposting : 16 September 2017 15:28
Arief Wibisono - Bali Tribune
ICNT
Prosesi penyerahan layang-layang dari delegasi Indonesia kepada delegasi Bermuda simbol dilaksanakannya ICNT 2019 di negara tersebut.

BALI TRIBUNE - Usai sudah  penyelenggaraan  International Conference of National Trusts (ICNT) di hari kelima yang berlangsung hampir  sepekan ini dan  menghasilkan berbagai keputusan penting seperti dicetuskannya Deklarasi Gianyar. Hal itu diungkapkan Chairman of Boards of Trustees, Hasim Djojohadikusumo sesaat setelah penutupan acara ICNT, Jum'at (15/9) kemarin. "Salah satu keputusan penting yang diambil dalam konferensi tingkat dunia yang di ikuti oleh 200 orang dari 31 negara ini adalah lahirnya Deklarasi Gianyar," ucapnya.

Disebutkan,  Deklarasi Gianyar merupakan pernyataan dari para peserta konferensi dan didukung oleh organisasi INTO. Ada beberapa prinsip yang dinyatakan sebagai tujuan  bersama, yaitu warisan budaya adalah tanggungjawab  semua pihak, tidak hanya  LSM, tapi juga pemerintah dan masyarakat luas. "Poin yang ada dalam Deklarasi Gianyar dianggap sangat krusial, karenanya perlu jadi perhatian semua pihak," imbuhnya mengingatkan.

Di tempat yang sama, Bupati Gianyar Anak Agung Gde Agung Bharata mengatakan, meski konferensi telah berakhir, bulan depan dirinya meminta BPPI datang lagi ke Gianyar untuk memberikan edukasi kepada anak-anak tentang museum sebagai bagian dari keberlanjutan program.

Langkah awal yang akan didorong Bupati  yaitu memberikan pemahaman tentang betapa pentingnya museum, dan itu akan ditujukan kepada anak anak usia sekolah. Tujuannya menurut Bupati agar anak anak tahu akan   sejarah masa lalu yang bisa memunculkan ikatan emosi. "Musium itu bukan hanya peraga mati, museum adalah simbol-simbol wakil masa lalu dan harus kita ambil emosi positifnya," terangnya.

Ia tidak menampik jika kedepannya program ini akan dimasukkan dalam kurikulum pendidikan, namun Gung Bharata menyatakan belum saat ini, tapi kemungkinan masuk dalam program ekstrakulikuler disekolah. "Nanti saya akan sampaikan kepada Menteri Pendidikan, bahwa program saya untuk tingkat SMP adalah 40 persen materinya pendidikan keilmuan, 60 persen budi pekerti dan budaya, itu menarik sekali kalau menurut saya. Mudah-mudahhan sebelum masa tugas saya selesai, konsep itu sudah selesai," bebernya.

Sementara itu, Chairperson BPPI, Cartini Pratihari Kubontubuh, menambahkan, kegiatan yang di gelar mendapat apresiasi yang luar biasa dari para peserta konferensi. Menurut peserta, masyarakat Gianyar telah mampu menjadi wakil Indonesia dalam menunjukkan keramahtamahan. "Semua menyatakan kepuasan, kesenangan dan berbahagia dengan acara yang di gelar di Gianyar ini. Karena ini mewakili budaya Bali, dan juga keramahan sebagai warga Indonesia," pungkasnya.