balitribune.co.id | Semarapura - Menjelang datangnya hari Saraswati yang jatuh pada Sabtu (28/8) rahine Saniscara Umanis Watugunung, yang dipercayai umat Hindu sebagai manifestasi turunnya Ilmu Pengetahuan ke dunia ini, seluruh koleksi lontar kuno di Museum Semarajaya, Klungkung dicuci dan dibersihkan dengan mempergunakan minyak sereh dicampur alkohol 90 persen.
Wayan Artadiptha selaku Kordinator Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Kkungkung, di sela-sela kegiatan melakukan pencucian lontar kuno tersebut, menyatakan pihak Museum Semarajaya secara rutin setiap tahun menjelang datangnya Saraswati, lontar kuno dibersihkan.
“Memang setiap menjelang datangnya hari Saraswati seluruh koleksi Lontar yang ada di Museum Semarajaya, Klungkung ini dibersihkan dan dicuci dengan minyak sereh dicampur dengan alkohol 90 persen. Upaya pembersihan dilakukan untuk memelihara sekaligus menjaga agar seluruh lontar yang ada tidak cepat rusak maupun dimakan rayap,” ujar Wayan Artadiptha.
Disebutkan, koleksi lontar di Museum Semarajaya ada sekitar 78 cakepan lontar dengan judulnya sebanyak kurang lebih 90an, dengan memakan waktu pembersihan sekitar setengah hari.
Ketika ditanya terkait pengalihbahasaan menterjemahkan seluruh koleksi lontar yang ada di Museum Semarajaya, Artadiptha mengakui untuk 1 koleksi Lontar bisa memakan waktu sekitar sebulan untuk alih bahasa dari bahasa kawi ke bahasa latin. Untuk konservasi alih bahasa tersebut pihak Museum Semarajaya akan bekerja sama dengan Miki Media.
Sementara Kepala UPTD Museum Semarajaya Cokorda Gde Nala Rukmaja SSN ditemui di sela-sela pengerjaan pencucian koleksi lontar tersebut mengakui setiap menjelang hari Saraswati seluruh koleksi lontar yang ada di Museum Semarajaya, Klungkung dicuci. Sebagian besar koleksi Lontar yang ada di Museum semarajaya disumbangkan oleh perseorangan ,warga dari Desa Sakti Nusa Penida semuanya sebanyak 78 cakepan lontar.
Menurutnya Museum Semarajaya Klungkung bakal menggelar atraksi budaya Apsiku( Atraksi Melestarikan Kebudayaan Kabupaten Klungkung tahun 2021.
“Kegiatan iini dilaksanakan sekaligus sebagai memperingai Hari Museum Nasional,” ujar tokoh Budaya dari Klungkung ini optimis.sug